Sukses

VIDEO: Ruang Penyekapan Pekerja Pabrik Kuali di Tangerang

Suasana pabrik pengap dan gelap di bagian belakang karena kurangnya ventilasi udara.

Pabrik kuali yang menyekap dan menyiksa buruh di Kampung Bayur Opak, Sepatan, Tangerang, Banten, kini disegel dan tak terlihat aktivitas. Warga sekitar pabrik mengaku telah mengetahui adanya penyekapan dan penyiksaan pemilik pabrik terhadap buruhnya. Namun mereka enggan melaporkan ke polisi.

Pantauan Liputan 6 SCTV, Sabtu (4/5/2013) siang, peralatan untuk membuat kuali tergeletak begitu saja dalam pabrik. Suasana pabrik pengap dan gelap di bagian belakang karena kurangnya ventilasi udara. Puluhan batangan besi untuk membuat kuali serta kuali yang sudah jadi juga masih tergeletak.

Ruang tempat puluhan buruh menginap sangat gelap. Hanya ada beberapa tikar yang dijadikan tempat istirahat.

Tak ada penjagaan dari aparat kepolisian di sekitar pabrik kuali itu. Padahal banyak barang bernilai ekonomis yang bisa diambil oleh oknum yang tidak beratanggung jawab.

Warga sekitar enggan berkomentar dimintai keterangan terkait adanya penyekapan pekerja pabrik kuali tersebut. Warga mengaku sudah mengetahui lama bila pabrik memperkerjakan orang daerah lain dan menyekapnya di dalam pabrik.

Seperti diberitakan, lantaran mempekerjakan buruh di bawah umur dan menyekap serta  tidak memperlakukan buruh secara manusiawi, pabrik pembuat kuali di Kampung Bayur Opak, Lebak Wangi, Kecamatan Sepatan, Tangerang, Banten digrebek aparat Kepolisian Resot Kota Tangerang Kabupaten pada Jumat 3 Mei siang.

Sebanyak 28 buruh diselamatkan setelah sekitar lebih dari 3 bulan mereka disekap pemilik pabrik kuali itu. Saat diselamatkan dari pabrik itu, kondisi para buruh sangat memprihatinkan.

"Mereka mengalami luka-luka gatal, asma, memar dan lain-lain. 4 Orang dari korban tercatat berusia di bawah umur. 5 Orang tersekap dalam ruangan yang disengaja dikunci di luar dengan kondisi memprihatinkan," kata Kepala Divisi Politik Hukum dan HAM Kontras Yati Andriyani.(Ali)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini