Sukses

Sekolah Terendam Rob, Peserta UN di Pekalongan Digabung

Beberapa peserta UN SD di Kota Pekalongan yang gedung sekolahnya terendam rob, terpaksa akan digabungkan dengan siswa sekolah lain.

Beberapa peserta ujian nasional (UN) SD di Kota Pekalongan, Jawa Tengah, yang gedung sekolahnya terendam rob, terpaksa akan digabungkan dengan siswa sekolah lain.

Ketua Panitia UN SD Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kota Pekalongan Soeroso di Pekalongan, mengatakan, penggabungan peserta UN SD dengan sekolah lainnya sebagai upaya memberikan kenyamanan pada siswa yang akan mengikuti UN pada 6 hingga 8 Mei mendatang.

"Selain itu, kami juga telah melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat untuk menyediakan obat-obatan dan meminta pada siswa yang berada di lingkungan rob menjaga kesehatannya," ujarnya di Pekalongan, Sabtu (4/5/2013).

Menurut Soeroso, sejumlah sekolah yang terendam rob tersebut, yaitu SD Negeri Pabean, SD Negeri Panjang Wetan 3, 4, 5, 6, dan Madrasah Ibtidaiyah Pabean.

"Peserta UN yang berasal dari 6 sekolah itu akan kami gabung dengan sekolah lainnya karena kondisi lingkungan SD yang terendam rob sudah tidak nyaman lagi sebagai tempat pelaksanaan ujian," tuturnya.

Menurut dia, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga telah menerima logistik sebanyak 175 boks yang berisi naskah soal dan lembar jawaban UN tingkat SD, MI, SDLB, dan paket A.

"Logistik UN tersebut dikirim langsung oleh PT Pura Kudus, Jumat 3 Mei. Sesuai rencana, logistik UN akan kami distribusikan ke sekolah-sekolah," ucapnya.

Dia mengatakan, sebanyak 175 boks tersebut berisi 169 paket UN utama dan 2 paket UN susulan jenjang SD dan Madrasah Ibtidaiyah. Sedangkan jenjang sekolah dasar luar biasa (SDLB), kata Soeroso, jumlahnya sebanyak 3 boks yang terdiri atas 1 paket UN utama, 1 paket UN susulan, dan 1 paket naskah braille, serta 1 boks lainnya adalah naskah ujian paket A.

"Untuk menghindari kebocoran serta hal yang diinginkan, seluruh logistik UN SD, MI, dan SDLB tersebut akan langsung disimpan di ruang steril dengan mendapat penjagaan ketat dari kepolisian selama 24 jam," terang Soeroso. (Ant/Frd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.