Sukses

Kronologi Misteri Tanah Merayap di Majalengka

Selain warga yang harus mengungsi, gerakan tanah juga menyebabkan 587 rumah, 16 tempat ibadah, 1 kantor, dan 5 sekolah mengalami pergeseran.

Fenomena alam terjadi di Blok Cigintung, Desa Cimuncang, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Rumah-rumah penduduk rusak parah, bahkan rata dengan tanah. Wilayah yang tanahnya ambles pun terus meluas.

Gerakan tanah ini telah memaksa 659 kepala keluarga atau 1.957 jiwa mengungsi. Warga mengungsi di rumah-rumah kerabat atau tetangga mereka. Selain itu, mereka juga diungsikan di dua pos pengungsian yang terdapat di Desa Cimuncang dan Ciranca.
 
Selain warga yang harus mengungsi, gerakan tanah juga menyebabkan 587 rumah, 16 tempat ibadah, 1 kantor, dan 5 sekolah mengalami pergeseran pada bagian pondasinya.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, menjelaskan, gerakan tanah tersebut diawali dari kejadian tanah longsor pada Minggu (14/4) sekitar pukul 13.00 WIB. Saat itu, longsor terjadi di kawasan perbukitan Tai Urug yang berjarak 1 km dari permukiman di blok Cigintung.

"Longsor pertama tersebut menerjang 7 ha lahan pertanian yang siap panen," kata Sutopo dalam keterangan yang diterima Liputan6.com, Jumat (3/5/2013).

Berdasarkan dokumen rekomendasi gerakan tanah dari Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), disebutkan jenis gerakan tanah berupa longsoran dan rayapan (Creep). Longsoran terjadi pada lereng bagian atas dengan panjang 200 meter dan lebar 100 meter materialnya bergerak ke arah bawah lereng menimbun areal pesawahan seluas 7 Ha.

"Rayapan terjadi pada lereng bagian bawah yang diikuti dengan nendatan dan retakan," jelasnya.

Nendatan terjadi di beberapa lokasi dengan panjang antara 5–50 meter dengan penurunan antara 30 centimeter hingga 6 meter dan retakan terdapat searah dengan nendatan dengan panjang antara 5-25 meter. Hal itu melanda wilayah pemukiman Kampung Cigintung dan menyebabkan retaknya lantai dan dinding bangunan serta amblesnya jalan. (Ary)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.