Sukses

Lurah Warakas Minta Maaf, Jokowi: Untuk Apa?

Jokowi pun mengapresiasi langkah Mulyadi yang dikabarkan saat ini sidah siap mengikuti tes uji kompetensi seleksi dan promosi terbuka calon camat dan lurah.

Mulyadi, Lurah Warakas, Jakarta Utara akhirnya meminta maaf kepada Jokowi-Ahok. Karena selama ini namanya sering muncul terkait penolakan program lelang jabatan yang selama ini ia lontarkan.

Bagaimana respons Jokowi selaku Gubernur DKI Jakarta? "Nggak ada apa-apa. Nggak ada masalah kok minta maaf. Untuk apa minta maaf?" cetus Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Jumat (3/5/2013).

Jokowi pun mengapresiasi langkah Mulyadi yang dikabarkan saat ini sidah siap mengikuti tes uji kompetensi seleksi dan promosi terbuka calon camat dan lurah tersebut.

"Bagus dong, Wong sudah didukung masyarakat ya bagus. Artinya itu sudah 1 poin untuk dia, tinggal uji kompetensinya. Ini kan untuk evaluasi semuanyalah," kata Jokowi.

Menurut Jokowi, Mulyadi tak perlu lagi mempertanyakan dasar hukum pelaksanaan lelang jabatan itu. Sebab program tersebut sudah memiliki dasar hukum yang kuat dan bertujuan baik, untuk mewujudkan reformasi birokrasi di DKI Jakarta.

"Kita itu kan melakukan sesuatu pasti punya pegangan. Ada peraturan tentang Menpan, peraturan-peraturan mengenai personalia yang lain. Itu semua kita pegang, ndak mungkin tidak," kata Jokowi.

Sebelumnya, Mulyadi memohon maaf kepada Jokowi dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok karena belakangan ini terkesan berseberangan. "Atas nama pribadi, mohon maaf pada Gubernur dan Wakil Gubernur dan instansi pemerintah," ujar Mulyadi di Kelurahan Warakas, Jakarta Utara.

Dirinya tidak pernah menyatakan menolak ikut lelang jabatan lurah dan camat. "Sampai hari ini belum katakan itu (menolak)," tegasnya.

Ia pun mengaku, selama ini dirinya tidak pernah menghindar dari kejaran awal media. "Saya lagi nyari obat. Ngantre dari pagi sampai sore. Di rumah sakit pagi sampai magrib, malam baru dapat obat," jelas Mulyadi. (Ary)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini