Sukses

Lurah Warakas: Saya Digaji Rakyat, Bukan Jokowi-Ahok

Mulyadi yang mengklaim mendapat dukungan dari warganya, juga mengaku tidak segan untuk mem-PTUN-kan, Jokowi.

Mulyadi, Lurah Warakas, Jakarta Utara, tak gentar menghadapi isu pemecatan yang dilontarkan Wakil Gubernur Basuki Tjahja Purnama. Mulyadi pun tetap akan memprotes kebijakan Gubernur Joko Widodo mengenai lelang jabatan.

Mulyadi menyatakan berani melawan kebijakan lelang jabatan itu karena merasa tak digaji oleh Jokowi-Ahok. Menurutnya, dia digaji melalui dana APBD.

"Saya digaji bukan sama Jokowi-Ahok, saya digaji dari APBD. Saya digaji dari uang masyarakat yang dikumpulkan dan menjadi APBD," kata Mulyadi saat dihubungi liputan6, Jakarta Utara, Kamis (2/5/2013).

Mulyadi yang mengklaim mendapat dukungan dari warganya, juga mengaku tidak segan untuk mem-PTUN-kan, Jokowi jika nantinya dipecat. "Kalau hari ini saja Jokowi pecat saya, saya langsung PTUN kan," ucap Mulyadi yang diketahui juga berasal dari Solo itu.

Mulyadi menganggap lelang jabatan harusnya diberlakukan untuk jabatan lurah dan camat yang kosong. Selain itu, proses pengangkatan dan pemberhentian lurah sudah diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri. (Ary)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.