Sukses

SBY Minta TNI Tingkatkan Kesiapan Tempur

SBY meminta jajaran TNI untuk terus meningkatkan kesiapan dalam menghadapi serangan yang mengancam wilayah Republik Indonesia.

Presiden SBY menyaksikan Latihan Gabungan (Latgab) TNI dari atas KRI Makassar, Kamis (2/5/2013). Pada kesempatan itu, SBY meminta jajaran TNI untuk terus meningkatkan kesiapan dalam menghadapi serangan yang mengancam wilayah Republik Indonesia.

Selain itu, SBY juga menyatakan, TNI harus memastikan kesiapan tempur masing-masing satuan, kesiapan alat utama sistem senjata (alutsista), dan kemampuan distribusi logistik.

"Kampanye militer adalah suatu rangkaian operasi militer gabungan yang bisa berlangsung antara tiga bulan sampai satu tahun sehingga harus memiliki kesiapan dalam pelaksanaannya," kata Presiden SBY saat mendengarkan paparan latihan gabungan TNI dengan sandi Wibawa Yudha II di atas KRI Makasar 590 yang berlayar menuju Situbondo.

SBY mengatakan, selain kemampuan peperangan dan juga alutsista, kesiapan logistik dan juga pola pendistribusiannya menjadi salah satu kunci keberhasilan suatu militer. "Kalau kita memahami lawan kita maka kampanye militer yang kita gelar harus bisa mengimbangi lawan kita," ujar SBY.

Presiden SBY akan menyaksikan latihan perang antara lain simulasi pertahanan udara dari kapal, simulasi pengangkutan logistik serta simulasi pertahanan di laut yang berupa manuver kapal perang. Dengan menggunakan KRI Makassar 590, SBY berangkat dari Dermaga Ujung Komando Armada Timur TNI AL untuk meninjau latihan gabungan TNI.

Total prajurit TNI dari ketiga matra yang terlibat dalam latihan gabungan ini mencapai 16.745 personel dengan didukung berbagai peralatan tempur, seperti kapal perang, pesawat tempur, tank, dan persenjataan roket maupun meriam.

Sementara itu, sebagian dari 27 kapal perang di jajaran Koarmatim yang mengikuti Latgab TNI sudah sibuk melakukan embarkasi pasukan dan peralatan tempur, sebelum berangkat menuju perairan Laut Jawa, Situbondo. (Ant/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.