Sukses

Polisi Dikejutkan Demo 'Gelombang Kedua' di Bandara Soetta

Tuntutan para buruh yang tergabung dalam GERAK pun tidak berbeda dengan tuntutan sebelumnya. Namun, mereka memberikan alasan kenapa harus melakukan demo di bandara.

Polisi dikejutkan dengan kedatangan ratusan buruh yang tergabung dalam Gerakan Anti-Kapitalisme (GERAK). Berpakaian merah-merah, demonstran yang mencapai 800 orang ini menginginkan demo di depan Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Banten.

Pantauan Liputan6.com, para polisi yang baru saja beristirahat tiba-tiba harus kembali berjaga. Karena massa buruh hadir dan ingin berdemo di depan bandara.

Tuntutan para buruh yang tergabung dalam GERAK pun tidak berbeda dengan tuntutan sebelumnya. Namun, mereka memberikan alasan kenapa harus melakukan demo di bandara.

"Kita bosan datangi Istana dan DPR. Ketika kita datang ke sana, tidak ada reaksi dan jawaban yang pasti. Kami minta Presiden bertemu di bandara untuk bicarakan persoalan rakyat," ujar juru bicara GERAK, Mukhtar Guntur di lokasi demo, Rabu (1/5/2013).

Ketika ditanya, apakah mereka tahu keberadaan SBY di Surabaya, Mukhtar pun mengaku mengetahui. "Itu dia, kita datang, Presiden kabur. Malah memilih menghadiri acara seremoni," keluhnya.

Saat ini, salah seorang perwakilan buruh dari GERAK sedang bernegosiasi dengan Kapolres Tangerang Kombes Wahyu Wibowo agar bisa menembus blokade dan berdemo depan bandara. Bandara merupakan salah satu objek vital dan dilarang dijadikan lokasi unjuk rasa.

Massa sebelumnya yang berdemo di gerbang belakang bandara atau M1 berasal Aliansi SPSB Tangerang Raya. Dalam orasinya menuntut revisi Peraturan Presiden No. 12/2013 tentang Jaminan Kesehatan, revisi Peraturan Pemerintah No. 101/2012 tentang Penerima Bantuan Iuran untuk Jaminan Sosial, menolak upah murah, menolak penangguhan UMK/UMP, menolak RUU Kamnas dan Ormas, menolak aksi premanisme terhadap buruh, memperkuat fungsi bidang pengawasan Disnaker tiap daerah, serta menetapkan 1 Mei sebagai hari libur nasional. (Ism)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini