Sukses

Swedia Kembali Memanggil Hasan Tiro Pekan Ini

Pemanggilan Hasan Tiro oleh pemerintah Swedia pekan silam gagal karena yang bersangkutan beralasan sakit. Sebanyak tujuh anggota GAM dilaporkan tewas dalam perang dengan TNI di Desa Sidomulyo.

Liputan6.com, Jakarta: Pemerintah Swedia semakin mendalami penyelidikan soal keterlibatan petinggi Gerakan Aceh Merdeka Hasan Tiro dan kawan-kawannya. Saat ini Kejaksaan Agung Swedia sudah meminta Indonesia membeberkan data-data tambahan soal tindakan kriminal yang dilakukan para tokoh separatis tersebut. Untuk itu, Kepala Polri Jenderal Polisi Da`i Bachtiar menyatakan, pihaknya akan segera mengirimkan informasi yang dimaksud. Demikian disampaikan Da`i di Jakarta, Selasa (1/7).

Di lain pihak, Da`i menambahkan, Swedia pun akan kembali memanggil Hasan Tiro Cs pada pekan ini. Pemanggilan tersebut adalah yang kedua kali karena pada pemanggilan pertama Hasan Tiro tak bersedia datang dengan alasan sakit [baca: Deplu Swedia Memanggil Empat Tokoh GAM].

Berdasarkan informasi yang dihimpun Liputan6.com, sejauh ini, proses hukum yang dilakukan Swedia baru mau mengkonfirmasi balik kebenaran data yang disampaikan Indonesia melalui tim yang dipimpin mantan Menteri Luar Negeri Ali Alatas ke Stockholm, Juni silam. Namun mereka berjanji akan menindak Hasan Tiro Cs sesuai hukum yang berlaku di sana jika terbukti bersalah [baca: Sudi Silalahi: Swedia Akan Menindak Tokoh GAM]. Saat ini, menurut Menlu Hassan Wirajuda, informasi yang diberikan Indonesia sudah meliputi keterkaitan Hasan Tiro dalam pemberontakan di Nanggroe Aceh Darussalam seperti aksi pembakaran, penculikan, dan pemerasan. Selain itu, Indonesia juga mencantumkan sejumlah data soal keikutsertaan tokoh yang kini menjadi warga negara Swedia itu dalam kasus terorisme.

Perang fisik melawan GAM juga terus dilancarkan di Aceh. Dan yang paling gencar saat ini dilakukan pasukan TNI di markas-markas GAM di Gunung Salak dan Kedung, Nisam, Aceh Utara, NAD [baca: Serangan Udara untuk Mengejutkan GAM]. Dalam dua hari terakhir, para tentara terus menembakkan roket dari dua helikopter jenis Bolco atau BO-105 serta pesawat tempur F-16. Sampai hari ini, belum diketahui jelas jumlah korban dari kedua belah pihak bertikai. Namun Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto yakin, sejumlah petinggi GAM sudah terkepung. Tokoh GAM yang diyakini bersembunyi di wilayah tersebut antara lain Panglima GAM Muzakir Manaf.

Hari ini, TNI juga terlibat baku tembak dengan GAM di Desa Sidomulyo, Aceh Utara. Sebanyak tujuh personel GAM dilaporkan tewas dalam peperangan tersebut. Selain itu, TNI juga menyita tiga pucuk senjata milik anggota GAM. Sementara warga Banda Aceh, hari ini digemparkan dengan penemuan sebuah bungkusan plastik yang disangka bom. Benda tersebut diletakkan di parit di dekat sebuah jalan yang banyak dilalui orang. Setelah Tim gegana Kepolisian Daerah NAD datang, barulah diketahui bungkusan tersebut ternyata cuma berisi bumbu masak.

Di lain pihak, pemerintah terus membangun tempat pengungsian bagi korban perang di Aceh. Yang terbaru yakni di Kecamatan Seulimun, Aceh Besar. Tempat ini ditargetkan mampu menampung sekitar 2.000 pengungsi [baca: Mensos: Bantuan untuk Pengungsi Aceh Mencukupi]. Sampai sekarang berarti sudah ada lebih 14 titik penampungan warga di NAD.(MTA/Tim Liputan 6 SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini