Sukses

Misterius, Tanah di Majalengka Amblas 5 Cm Setiap 30 Menit

Pergerakan tanah yang berada di bawah bangunan pemukiman penduduk terus bergerak hingga menyeret keberadaan rumah dari posisi aslinya.

Fenomena bencana alam tanah amblas terjadi di Dusun Cigintung, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat mengakibatkan ratusan rumah porak-poranda. Dugaan sementara, amblasnya tanah-tanah di kampung ini disebabkan permasalahan kandungan air di dalam tanah. Tetapi hingga kini belum ada pernyataan resmi.

Hingga Selasa pagi (30/4/2013), pergerakan tanah terus terjadi dan cenderung meningkat hingga mencapai 5 cm setiap 30 menitnya.

Pergerakan tanah yang berada di bawah bangunan pemukiman penduduk terus bergerak hingga menyeret keberadaan rumah dari posisi aslinya. Bahkan di sejumlah titik, pergerakan tanah mengakibatkan bangunan rumah ambruk dan rata dengan tanah.

Selain merusak bangunan, pergerakan tanah yang berawal dari bukit itu juga merusak infrastruktur jalan desa. Jalan desa sepanjang 1 kilometer kini kondisinya semakin menghkhawatirkan. Aspal dengan beton di bagian bawahnya rusak parah dan amblas dengan kedalaman lebih dari 1 meter.

Sebuah sekolah dasar yang lokasinya berada di antara pemukiman juga ikut terkena dampak pergerakan tanah. Tembok sekolah juga mengalami retak-retak. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, aktivitas belajar mengajar diliburkan.

Fenomena amblasnya tanah yang memporak-porandakan ratusan rumah di satu dusun ini diakibatkan adanya pergeseran tanah. Dugaan awal, proses ini diakibatkan kandungan air yang terus bertambah dan bergerak. Kondisi itu terus mengikis tanah di atasnya hingga mengakibatkan tanah amblas secara perlahan lahan.

Hal itu pula mengakibatkan ratusan rumah di atas pemukaan tanah ini ambruk. Bahkan terus meluasnya amblasan tanah juga membuat jalan desa hilang tertelan tanah dan membentuk aliran sungai sungai kecil.

Fenomena ini terus menyedot perhatian ratusan warga yang terus berbondong bondong melihat musibah itu. Namun dilarang untuk memasuki zona berbahaya. "Tim penanggulangan bencana terus memantau di titik zona berbahaya guna mengetahui perkembangan yang terus terjadi," kata Abdul Azis, relawan cagar alam di lokasi. Hingga saat ini pergerakan tanah mencapai 5 cm setiap 30 menitnya. (Ism)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.