Sukses

SBY Imbau Jangan Sampai Pejabat Negara Pimpin Unjuk Rasa

SBY justru mengajak para pejabat negara untuk terjun dalam aksi unjuk rasa jelang kenaikan harga BBM.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta para pejabat negara untuk turut menjelaskan kepada publik tentang perihal kenaikan harga BBM yang akan disertai pemberian dana kompensasi kepada yang membutuhkan. Maka itu, SBY mengimbau para pejabat negara untuk tidak terjun dalam aksi unjuk rasa jelang kenaikan harga BBM.

"Sebagaimana saya katakan jika harus ada kenaikan BBM, maka kompensasi dan bantuan harus siap. Dananya harus tersedia," kata Presiden SBY dalam pidato pembukaan di Musyawarah Rencana Pembangunan Nasional (Musrenbangnas), Kawasan Bidakara, Jakarta Selatan, Selasa (30/4/2013).

SBY berharap pemerintah dan DPR segera merampungkan Rencana APBN Perubahan pada Mei mendatang. Dengan penjelasan ini, kata SBY, para menteri, gubernur, bupati dan walikota diharapkan sungguh memahami dan bisa menjelaskan kepada masyarakat.

"Dan tidak harus terjadi, justru kita ikut memimpin dan menggerakkan unjuk rasa. Kalau yang pelaksana unjuk rasa komponen lain, harus kita hormati," ujar SBY yang disambut tepuk tangan peserta Musrenbangnas.

SBY menyebut, kemarin sudah bertemu dengan pimpinan serikat pekerja. Dari pertemuan itu SBY mengaku mendengar banyak tuntutan dari para buruh. "Tuntutan yang masuk akal demi keadilan dan kita mampu harus kita penuhi," kata SBY.

Tapi bila perusahaan belum punya kemampuan untuk memenuhi tuntutan, maka harus dibentuk transisinya. Atau, kata SBY, bila ada perbedaan maka harus dicari titik temunya.

"Kita mendengar, siapapun di negeri ini. Itulah demokrasi. Asalkan jangan sampai menimbulkan sesuatu yang kita tidak hendaki misalkan anarki. Begitu kita melihat mereka ingin menyampaikan pikiran termasuk protes-protesnya, kita justru ikut menjelaskan, mencegah penyimpangan, karena itu bagian dari etika pemerintahan," ajak SBY. (Ism)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini