Sukses

Belasan Inong Bale Tertangkap di Banda Aceh

Sebanyak 13 perempuan yang diyakini anggota laskar wanita GAM atau Inong Bale tersebut ditangkap di kawasan Banda Aceh. Pasukan Rajawali Dandenkul III Satgas II Rajawali terlibat baku tembak di Nisam.

Liputan6.com, Banda Aceh: Polisi meringkus 13 wanita, dua di antaranya tengah hamil delapan dan dua bulan, di kawasan Banda Aceh, Nanggroe Aceh Darussalam, Sabtu (28/6) siang. Belasan perempuan yang sebagian besar berusia muda itu diyakini anggota Inong Bale dan bertugas sebagai penghubung personel Gerakan Aceh Merdeka. Ketika diinterogasi polisi, mereka membantah tudingan itu dan hanya mengaku ikut-ikutan, meski sesekali pernah berlatih baris berbaris. Sebagian perempuan lain mengakui memang berkerabat atau menjadi istri anggota GAM. Hingga kini, para Inong Bale tersebut masih diperiksa intensif.

Tertangkapnya belasan Inong Bale di Banda Aceh membuktikan bahwa laskar wanita GAM memang ada. Tiga hari silam, polisi juga membekuk seorang wanita bernama Zuraini yang dicurigai sebagai Inong Bale. Tindakan ini dilakukan menyusul penemuan sejumlah foto dirinya berpose mengangkat senjata laras panjang. Dalam foto tersebut, Zuraini juga berpose bersama anggota GAM di kawasan Simpang Coreh [baca: Polisi Menangkap Dua Anggota GAM]. Menurut Zuraini, foto itu hanya sebuah kenang-kenangan ketika dirinya bertemu sejumlah anggota GAM yang dua di antaranya dikenal wanita berjilbab itu.

Di tempat terpisah, Pasukan Rajawali Komando Detasemen Pemukul III Satuan Tugas II terlibat baku tembak dengan GAM di Nisam, Aceh Utara. Setelah pertempuran, TNI menyisir wilayah itu dan menemukan senjata api, amunisi, bendera, dan atribut GAM lain. Insiden itu dilaporkan tidak menelan korban jiwa. Namun, TNI berhasil menawan seorang anggota GAM.

Komandan Dandenkul III Satgas II Rajawali Letnan Kolonel TNI Rimbo mengungkapkan, pasukannya menyita bahan peledak seperti potasium klorat di kawasan yang sama. &quotDi tempat berbeda dari Kompi C 202 juga menemukan bubuk potasium, kabel, serta sekarung urea di rumah Zarkawi. Bahan itu bisa digunakan membuat bom,&quot papar Rimbo. Gerakan Pasukan Rajawali juga sempat tertahan rintangan ketika masuk ke Desa Aludue dan Lhokdrien. Di sana, jalan masuk antara kedua desa itu telah dipasangi bom rakitan. Untung bom itu berhasil dijinakkan sebelum meledak.(KEN/Tim Liputan 6 SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini