Sukses

Ada Lelang Jabatan, Camat Incumbent Merasa Terancam?

Dengan menempatkan orang-orang terseleksi sebagai camat dan lurah, Jokowi-Ahok akan sangat terbantu dalam menjalankan roda pemerintahan

Ratusan peserta Uji kompetensi jabatan camat dalam seleksi dan promosi terbuka atau biasa disebut lelang jabatan hari ini mengikuti tes online di delapan sekolah negeri di DKI Jakarta. Tidak hanya peserta dari PNS setingkat camat yang ikut tes tersebut, namun juga PNS yang saat ini masih menduduki jabatan sebagai camat.

Camat Tambora Isnawa Adji yang mengikuti lelang jabatan di SMAN 1 Budi Utomo mengatakan, program lelang jabatan merupakan suatu terobosan bagus yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.

Ia mengatakan, dengan menempatkan orang-orang terseleksi sebagai camat dan lurah, Jokowi-Ahok akan sangat terbantu dalam menjalankan roda pemerintahan.

"Pak Gubernur punya konsep lebih bagus, kalau semuanya ditangani Gubernur, buat apa ada lurah dan camat? Maka itu, Camat dan lurah harus berkualitas," ujar Isnawa kepada Liputan6.com.

Isnawa yang pernah mendapatkan pengharagaan sebagai camat teladan ketiga ini pun mengaku siap bila dari hasil lelang jabatan ini di pindah ke wilayah kecamatan pelosok.

"Gak masalah, kalau pindah kan ke pelosok sekalipun, pengabdian tidak kan tidak mandang tempat," kata dia.

Selain Isnawa, sambutan positif juga diberikan Camat Kelapa Gading Jupan Royter. Jupan yang telah menjabat sebagai Camat Kelapa Gading sejak 5 tahun lalu ini mengaku tidak merasa terancam karena kebijakan lelang jabatan ini.

"Ini positif sekali justru, buka peluang yang sama bagi teman-teman lain yang belum berkecimpung di kelurahan dan kecamatan. Kita juga bisa uji kemampuan kita selama ini, kayak apa sih sebenarnya sekarang," kata Jupan.

Ia pun mengaku, dirinya telah mempersiapkan paparan konsep dan solusi permasalahan dimasyarakat yang  bila pada hasil tes online ini dinyatakan lolos ke tahap selanjutnya.

"Nanti kalau lolos, kita akan sampaikan kondisi wilayah kita sebenarnya. Saya di Kelapa Gading, kondisi di sana seperti apa, saya akan paparkan ketika tes wawancara nanti," kata dia. (Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.