Sukses

M Nuh Sebut Kisruh UN Musibah

Kritik keras itu saat M Nuh menyebut tertundanya pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat SMA dan setingkatnya di 11 provinsi, merupakan suatu musibah.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh mendapatkan mendapat kritik keras dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi X DPR RI. Kritik keras itu saat M Nuh menyebut tertundanya pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat SMA dan setingkatnya di 11 provinsi, merupakan suatu musibah.

"Ini musibah luar biasa, kami seluruh jajaran Kemendikbud memohon maaf atas satu musibah dan kecelakaan karena ada salah satu percetakan dari enam percetakan yang tidak bisa menyelesaikan apa yang di dalam kontrak sehingga 11 provinsi yang tidak bisa melakukan untuk serentak," ujar M Nuh di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (26/4/2013).

Pernyataan itu langsung disambut cecaran kritik dari sejumlah anggota Dewan yang hadir dalam rapat di masa reses itu. "Saya tidak setuju kalau ini musibah atau kecelakaan. Kalau percetakannya itu terbakar itu baru musibah. Tapi kalau kisruh UN ini bukan musibah!" tegas Anggota Komisi X dari Fraksi Partai Golkar, Zulfadhli.

Menurut Zulfadhli, carut-marut pelaksanaan UN pada 2013, sebenarnya sudah diketahui sejak awal. Sehingga, pemerintah seharusnya sudah mengambil langkah-langkah di awal. "Buktinya seperti yang terjadi pada masalah UN SMP yang akhirnya diambil alih pemerintah dan dipindahkan ke percetakan lain," imbuhnya.

Kekacauan pelaksanaan UN ini dinilai sudah terindikasi dari proses lelang percetakaan naskah ujian. "Ini harus diinvestigasi," ujar Zulfadhli. (Ism)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini