Sukses

VIDEO: BBM Langka, Sopir Bus di Terminal Solo Mogok Operasi

Kelangkaan solar semakin parah di berbagai daerah. Pembeli bahkan sampai harus menginap di pom bensin demi mendapatkan solar.

Kelangkaan solar semakin parah di berbagai daerah. Pembeli bahkan sampai harus menginap di pom bensin demi mendapatkan solar. Geram atas kelangkaan solar berkepanjangan, para sopir bus pun menggelar aksi mogok.

Tayangan Liputan 6 SCTV, Jumat (26/4/2013) memberitakan kondisi itu terjadi di Solo Jawa Tengah. Sejumlah bus jurusan Solo-Tawangmangu dan Solo-Matesih mogok beroperasi. Akibatnya, calon penumpang menjadi terlantar di Terminal Tirtonadi, Solo.

Para penumpang pun kebingungan mencari kendaraan lain. Aksi mogok memprotes kelangkaan BBM ini telah berlangsung selama 2 hari. Rencananya, Organisasi Pengusaha Nasional Angkutan Darat (Orrganda) Solo akan menggelar aksi lebih besar pada Sabtu 27 April esok.

Sementara itu di Kediri, Jawa Timur, solar semakin sulit didapat oleh warga sekitar. Antrean panjang kendaraan di SPBU Wares mengular hingga mencapai 2 kilometer. Bahkan sebagian pembeli telah mengantre sejak kemarin.

Untuk menjaga ketertiban, selain pembelian dibatasi, polisi juga dikerahkan mengamankan antrean. Namun kendati telah antre berjam-jam, solar yang dinanti tak kunjung datang.

Hal serupa dirasakan para sopir puluhan kendaraan yang menanti giliran pembelian solar di SPBU Jalur Pantura Kramat, Tegal, Jawa Tengah. Setelah antre berjam-jam, mereka baru bisa mendapat solar. Itupun pembelian dibatasi sebesar Rp 100.000.

Para petani yang membutuhkan solar untuk alat pertanian mereka, juga telah antre sejak semalam dengan meletakkan jerigen mereka dengan rapi berbaris.

Namun, di tengah kelangkaan ini, masih ada oknum yang memanfaatkan situasi demi keuntungan pribadi. Ribuan liter BBM bersubsidi jenis premium dan solar yang akan ditimbun berhasil disita polisi di Ciamis, Jawa Barat.

Rencananya, BBM akan ditimbun sebelum dijual setelah harganya naik. Kendati truk pengangkut BBM berhasil disita petugas, pemiliknya belum juga berhasil ditangkap.(Ali)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini