Sukses

Walikota Jakut: Warga Waduk Pluit Lebih Layak Hidup di Rusun

Tak cuma Jokowi dan Ahok, Walikota Jakut Bambang Sugiyono dibantu pihak kecamatan serta kelurahan pun terus berupaya meyakinkan warga agar mau direlokasi ke sejumlah rusun.

Dialog demi dialog masih terus dilakukan untuk membujuk warga yang tinggal di sekitar Waduk Pluit, Jakarta Utara, agar bersedia pindah dari atas tanah milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Tak cuma Gubernur DKI Jakarta Jokowi dan Wagub Ahok, Walikota Jakut Bambang Sugiyono dibantu pihak kecamatan serta kelurahan pun terus berupaya meyakinkan warga agar mau direlokasi ke sejumlah rusun.

Bambang menjamin, relokasi ini tak akan memberatkan warga. Rusun-rusun yang disediakan itu merupakan subsidi dari pemerintah.

"Di rumah susun diatur agar masyarakat lebih baik hidupnya, akan ada puskesmas dan pasar. Sehingga tidak tinggal di tempat yang tidak layak," kata Bambang di Kantor Walikota Jakut, Jumat (26/4/2013).

Bambang menuturkan, sejumlah rusun telah disiapkan untuk memindahkan warga yang terbagi atas 2 kelurahan yakni Pluit dan Penjaringan itu. Sebagian dari warga bahkan telah menempati rusun-rusun tersebut.

"Relokasi 300 KK (kepala keluarga) lebih. Mereka sudah masuk Rusun Marunda, Cengkareng, dan Muara Karang," ucapnya.

"Ada pula sebagian yang pulang kampung, sudah kami kasih (uang) transpor untuk pulang kampung," pungkas Bambang.

Sementara itu, Kapolsek Penjaringan AKBP Aries Syahbudin pun tak mau kalah untuk membujuk warga. Dia menjelaskan kepada warga mengenai kerasnya kehidupan di bantaran waduk.

"Dari bangun tidur hingga mau tidur saja keras. Kamar mandi saja sudah bisa picu keributan, mereka rebutan. Mulai dari anak kecil hingga orang dewasa keras," ujar Aries. (Ndy)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.