Sukses

Lautan Manusia Lepas Jenazah Uje dari Istiqlal

Lautan manusia menghampar mulai dari dalam masjid hingga ke pintu gerbang Masjid Istiqlal. Jamaah berebut ingin mendekat keranda mayat ustad muda yang populis itu.

Salat Jumat di masjid terbesar di Asia Tenggara, Masjid Istiqlal, kali ini tidak biasa. Ada 'tamu' istimewa. Dia adalah ustad muda, bersahaja, karismatik dan memiliki banyak pengikut. 'Tamu' itu adalah jenazah Ustad Jefri Al Buchori atau Uje.

Ribuan orang dari berbagai suku, warna kulit, jamaah, dan kepentingan berbaur menjadi satu di lantai masjid nan-megah di Jakarta Pusat, Jumat siang (26/4/2013). Mereka bertakbir 'Allah Akbar' dan terus mengumandangkan tahlil.

Keranda hijau dari Yayasan Bunga Kamboja itu diletakkan di depan Wakil Imam Besar Masjid Istiqlal, Syarifudin Muhammad. Salat jenazah dimulai. Suasana sempat tidak kondusif sebelum salat jenazah dimulai.

Sempat terjadi saling dorong dari para jamaah. Mereka seakan berebut ingin menyentuh keranda dan jasad sang ustad. Wakil Imam Besar Masjid Istiqlal, Syarifudin Muhammad pun sedikit berang dan bersuara lantang.

"Tolong tenang, kasihan jenazah mau disalatkan. Tolong yang lain tenang. Jangan ke area depan imam karena salat ingin segera dimulai," kata Ustad Syarifudin. Akhirnya, jamaah tertib dan salat jenazah dimulai.

Usai jenazah disalatkan, suasana kembali sempat tidak kondusif. Lautan manusia menghampar mulai dari dalam masjid hingga ke pintu gerbang Masjid Istiqlal. Jamaah berebut ingin mendekat keranda mayat ustad muda yang populis itu.

Bahkan sempat terjadi sedikit keributan. Massa berebut, merapat, bahkan ada yang membuka selimut keranda. Banyak juga dari mereka yang terus mengabadikan gambar. Bukan perkara mudah bagi ambulans yang mengangkut jenazah Uje keluar dari masjid. Perlu sedikit perjuangan. Banyak jamaah yang menutupi jalan. Tetapi akhirnya kondisi itu bisa dikendalikan.

Ambulans jenazah Uje akhirnya berangkat menuju Tempat Pemakaman Umum Karet Bivak, Tengsin, Jakarta Pusat. Mengantar Uje ke peristirahatan terakhir. (Ism)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini