Sukses

Yuk Nikmati Pesona Wisata Kota Semarang

Bagi pecinta travelling, menjelajah kota besar seperti Jakarta, bandung, Bali dan Jogjakarta adalaah hal yang lumrah terjadi, namun jarang yang benar benar mampu mengeksplorasi sebuah kota Indah nan mempesona: Semarang.

Bagi pecinta travelling, menjelajah kota besar seperti Jakarta, bandung, Bali dan Jogjakarta adalaah hal yang lumrah terjadi, namun jarang yang benar benar mampu mengeksplorasi sebuah kota Indah nan mempesona : Semarang.

Konon dulu kota ini merupakan  sebuah kota pantai dengan nuansa indah berhiaskan dekorasi ala Gothic ( style bangunan, serupa bangunan Eropa)

Tak heran dengan panorama bangunan berarsitektur Eropa ditambah dengan saluran air membuat suasana bertambah romantis.  Sehingga waktu itu Semarang dikenal dengan nama Venesia Van Java, alias Kota Venesia yang ada di pulau Jawa.

Sekarang  Semarang masih menyisakan keindahannya. Namun untuk mengeksplorasi tempat-tempat bersejarah yang eksotik itu sebaiknya perlu pemandu.  Karena tempat-tempat itu masih masih jarang terekspos di media.

Kita mulai perjalanan kita dari Lawang Sewu alias Bangunan dengan Seribu Pintu. Bangunan megah itu dibangun pada jaman Penjajahan Belanda. Bangunan ini sempat menjadi  Kantor Jawatan Kereta Api Belanda. Pada perang dunia II bangunan itu direbut Jepang. Menurut cerita  yang beredar,  para serdadu Jepang membinasakan para Pejuang Indonesia dan sisa Tentara Belanda di bangunan ini.  Cerita mistis beredar dari mulut ke mulut  tentang bangunan tua yang masih tampak megah ini.

Keluar dari Pintu Lawang Sewu kita akan disuguhi pemandangan indah gedung Museum Mandala Bhakti, museum yang berisikan kisah perjuangan para pejuang Indonesia saat bertempur melawan penjajah Belanda dan Jepang. Di sebelahnya berdiri anggun  Tugu Muda, tugu penanda pertempuran lima hari di Semarang, kisah pertempuran para pemuda Semarang melawan  pasukan penjajah.

Sepuluh menit kemudian kita akan sampai ke Gereja Blenduk atau Hemespherycal Church, Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat  atau lebih dikenal dengan sebutan gereja Blenduk karena atapnya yang berbentuk Mblenduk atau kubah. Bangunan ini dibangun juga pada jaman penjajahan Belanda sekitar tahun 1753.

Gereja ini berlokasi di area kota lama, tepatnya di Jalan Letjen  .Suprapto no.32. Pada mulanya lokasi gereja ini adalah di alun-alun kota Semarang, yaitu di seputaran Pasar Johar dan Kauman. Dengan berkembangnya kota Semarang, maka lokasi yang tadinya adalah merupakan alun-alun kota, bergeser menjadi area Utara kota Semarang. Kawasan ini sekarang menjadi kawasan cagar budaya kota Semarang.

 Selanjutnya kita menuju Kuil Atau Kelenteng Sam Poo Kong , yang  merupakan bekas tempat persinggahan dan pendaratan pertama seorang Laksamana Tiongkok beragama Islam yang bernama Zheng He / Cheng Ho.

Tempat ini biasa disebut Gedung Batu, karena bentuknya merupakan sebuah Gua Batu besar yang terletak pada sebuah bukit batu. Terletak di daerah Simongan, sebelah barat daya Kota Semarang, Hampir di keseluruhan bangunan bernuansa merah khas bangunan China. Dalam perkembangannya  tempat singgah ini berubah menjadi sebuah Kelenteng,

Kelenteng Sam Poo Kong  selalu  dijadikan tempat peringatan dan tempat pemujaan atau bersembahyang serta tempat untuk berziarah. Untuk keperluan tersebut, di dalam gua batu itu diletakan sebuah altar, serta patung-patung Sam Po Tay Djien.

Perpaduan Harmonis antara Islam dan China ini merupakan salah satu wujud keharmonisan tersendiri dalam kerukunan antar umat di Semarang. Selamat menjelajah kota Semarang, dan dapatkan pengalaman unik yang mungkin belum pernah Anda dapatkan sebelumnya.

*Aryo Widiyanto,  Pemandu Wisata, Traveller, Backpacker, Petualang adalah pewarta warga. Bisa dihubungi via Facebook :Aryo Widiyanto.  Twitter: @aryo_widi dan  blogspot: aryowidiyanto.blogspot.com.     

Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke citizen6@liputan6.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini