Sukses

Malaysia Klaim 35 Militan Sulu Ditembak Mati, Filipina Bantah

Menteri Pertahanan Malaysia, Ahmad Zahid Hamidi membenarkan 35 militan Sulu ditembak mati tentara Filipina. Laporan dibantah.

Informasi saling bertolak belakang terkait situasi terakhir di Sabah muncul dari pihak Malaysia dan Filipina. Terkait militan Sulu -- kelompok loyalis Sultan Jamalul Kiram III yang mengklaim Sabah, teritori Malaysia sebagai wilayahnya.

Menteri Pertahanan Malaysia, Ahmad Zahid Hamidi, seperti dimuat Bernama (25/4/2013) mengkonfirmasi laporan laporan media Utusan Malaysia yang menyebut, 35 militan Sulu ditembak mati oleh Angkatan Laut Filipina di Pulau Sibutu, Sabtu lalu.

Juga disebut dalam baku tembak, dua anggota angkatan bersenjata Filipina tewas. Aparat Filipina juga menyita sejumlah senjata M16 dan senapan Garand.

Berdasarkan investigasi dan informasi intelijen, kelompok militan tersebut berniat masuk ke Sabah dan menciptakan kekacauan di tengah pelaksanaan Pemilu ke-13 Malaysia.  

"Jika mereka memasuki wilayah perairan Malaysia, kita akan memaksa mereka keluar," kata Menhan, seperti dimuat The Star.

Menhan juga berterima kasih pada militer Filipina, terutama pasukan Angkatan Laut dan Penjaga Pantai atas kerjasama erat dengan pemerintah negeri jiran, khususnya dengan pihak angkatan bersenjata dan Polis Diraja Malaysia (PDRM).

Filipina Membantah

Namun informasi tersebut justru dibantah pihak Filipina. Seperti dimuat situs Phil Star, juru bicara Angkatan Laut, Kolonel Edgardo Arevalo mengatakan, tentara di Tawi-tawi bahkan mengaku tak mengetahui ada insiden itu.

Demikian juga dengan komandan AL Filipina regional, Kapten Renato Yonque. Ia mengatakan perbatasan dengan Malaysia justru amat tenang. "Kami belum mendapat informasi soal itu," kata dia seperti dimuat Fox News.

Pihak Kesultanan Sulu juga membantah klaim tersebut. Juru bicara pihak Sulu, Abraham Idjirani mengatakan, jika benar, insiden seperti itu tak bakal lolos dari perhatian media di Filipina.

"Benar-benar lucu. Sepertinya mereka kehabisan bahan. Propaganda mereka tak berhasil, jadi mereka mencoba membuat cerita kita, orang Filipina, berperang satu sama lain," kata dia. "Aku di Jolo sejak Kamis minggu lalu. Kalau sesuatu terjadi di sana, kami pasti langsung tahu."

Dia menambahkan, pihak Kesultanan Sulu yang sekarang berada di Lahad Datu di Sabah di bawah komando Agbimuddin Kiram tidak akan mengganggu pemilu Malaysia. "Kami telah menyatakan tak akan mengganggu pemilu Malaysia," kata Idjirani. "Tapi memantau." (Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.