Sukses

10 Kebodohan Duo Bomber Boston Sehingga Mudah Dilacak

Tamerlan dan Dzhokhar Tsarnaev berhasil dilacak sebagai pelaku bom Boston karena melakukan beberapa hal bodoh tak seperti teroris pada umumnya.

Tertangkapnya duo bomber Boston Tsarnaev bersaudara, yang hanya dalam hitungan hari memang sangat tak disangka. Polisi berhasil memecahkan teka-teki keberadaan keduanya dari kompilasi rekaman kamera CCTV di beberapa lokasi dekat ledakan bom Boston.

Seperti dimuat di News.com.au Kamis (25/4/2013), Tamerlan dan Dzhokhar Tsarnaev berhasil dilacak karena mereka melakukan beberapa hal bodoh tak seperti teroris pada umumnya. Entah apa yang ada di benak keduanya, sehingga penyidik pun agak kebingungan mengungkap motivasi peledakan bom yang mereka lakukan.

Berikut 10 hal bodoh yang dilakukan oleh Tsarnaev bersaudara itu yang kini telah menjadi tersangka bom Boston:

1. Kenakan topi baseball terbalik dan tak berkacamata

Dalam rekaman CCTV, terlihat bomber muda Dzhokhar melakukan penyamaran sangat sedikit, sehingga wajahnya tertangkap jelas oleh kamera pada hari pemboman. Hal itu membuatnya mudah untuk didentifikasi FBI, yang tak berapa lama kemudian merilis gambar keduanya.

Berbeda dengan si adik, Tamerlan justru berpenampilan sebaliknya. Meski masih tak seperti teroris pada umumnya, namun ia mencoba melakukan penyamaran dengan mengenakan kaca mata hitam dan memakai topi dengan benar sehingga menutupi sebagian wajahnya.

2. Tidak bereaksi terhadap ledakan

Setelah bom meledak di garis finis lomba maraton Boston, penyidik mempelajari semua foto dan rekaman video yang dari lokasi di sekitar ledakan untuk mencari reaksi abnormal.

"Sekitar 30 detik sebelum ledakan pertama, Tersangka II (Dzhokhar) mengangkat telepon ke telinga seolah-olah sedang berbicara di telepon genggamnya, dan tetap di sana selama sekitar 18 detik," ujar FBI.

"Beberapa detik setelah ia selesai melakukan panggilan, kerumunan besar orang di sekelilingnya dapat dilihat bereaksi terhadap ledakan pertama. Hampir setiap kepala beralih ke timur (menuju garis finish) dan menatap ke arah itu kebingungan.

"Bomber II, telihat sendirian di antara individu-individu lain yang terlihat tenang. Dia melirik ke timur dan kemudian dengan tenang namun cepat mulai bergerak ke arah barat," rinci FBI.

3. Tetap di Boston

Bom kedua meledak pukul 14.49 (waktu Boston) Senin 15 April. Tidak sampai pukul 10.49 Kamis (waktu Boston), kedua saudara bomber Boston itu membajak sebuah mobil Mercedes.

Apa yang mereka lakukan dalam 3 hari? Pergi ke gym, membetulkan mobil hasil bajakan mereka yang rusak, dan Dzhokhar ke pesta di University of Massachusetts Dartmouth.

Meski ada jeda waktu 3 hari sebelum dibekuk pihak berwenang, mereka sama sekali tidak berusaha untuk melarikan diri, dan ketika mereka akhirnya melakukan pelarian, mereka malah tertangkap.

4. Tinggalkan mobil di bengkel

Dilansir dari News.com.au, Dzhokhar sempat meningalkan mobil Mercedes yang dikendarainya di Watertown pada Selasa 16 April. Ia melakukan perbaikan di bengkel itu.

"Adik itu gelisah. Dia menggigiti kukunya, dan ketika ia berbicara padaku, kakinya seperti ini, gemetar satu kaki," kata Gilberto Junior, yang bekerja di bengkel itu.

"Dia berkata, 'Aku butuh mobilnya sekarang. Aku butuh mobilnya sekarang'," tambah Gilberto.

5. Kehabisan uang tunai

Ketika Dzhokhar membajak sebuah Mercedes dan mengambil sandera mereka, ia dan saudaranya membutuhkan uang tunai pada Kamis 18 April malam (waktu Boston).

Dengan menggunakan kartu ATM korban, mereka menarik uang US $ 800 yang merupakan ambang batas penarikan uang dalam satu hari.

Faktanya, Tsarnaev bersaudara itu sepertinya sama sekali tak membuat perencanaan anggaran untuk membuat pelarian.

6. Tidak mengerti sistem tarik tunai di ATM

Setelah mencapai batas penarikan di satu mesin, Tsarnaev bersaudara bomber Boston itu memutuskan untuk mencoba keberuntungan mereka di 2 mesin yang berbeda. Namun, mereka tak berhasil.

Apakah mereka tidak menyadari ATM merupakan bagian dari sistem yang saling berhubungan dan jika sudah dibatas penarikan maka uang tak bisa diambil kembali?

Lalu terjadi perampokan bersenjata di Seven Eleven di Cambridge. Kamera keamanan toko merekam aksi perampokan, dan terlihatlah salah satu dari perampok adalah Dzhokar.

7. Membuat pengakuan kepada sandera

Menurut laporan FBI, ketika Dzhokhar masuk ke Mercedes yang dibajaknya, ia segera memberitahu sang sopir, "Apakah Anda mengetahui ledakan Boston? Saya yang melakukannya."

Itu berarti penyamaran kedua bersaudara itu akan dengan mudah terungkap jika si sopir melarikan diri.

Tebak apa yang terjadi selanjutnya?

8. Membeli camilan dan tak mengejar sandera yang kabur

The Los Angeles Times melaporkan bahwa sandera melarikan diri setelah Tsarnaev bersaudara itu berhenti di pom bensin untuk membeli makanan ringan.

Sopir tak dikenal melarikan diri ke pom bensin lain untuk memanggil polisi. Tsarnaev bersaudara tak ambil pusing untuk mengejar sandera yang lepas itu.

Padahal sang sandera kemudian mampu menggambarkan mobil, plat nomor dan penculiknya. Dari situlah perburuan terhadap Tsarnaev bersaudara sungguh-sungguh dimulai.

9. Tak tahu ada ponsel sandera di mobil

Kakak beradik itu tetap melanjutkan perjalanannya dengan Mercedes bajakan tanpa sandera.

Tetapi mereka tak tahu, di dalam mobil bajakannya terdapat ponsel si sopir, yang memungkinkan polisi untuk melacak lokasi mereka melalui GPS.

10. Membawa senapan angin

Mungkin tidak penting untuk kasus ini, tapi senjata yang digunakan oleh kedua tersangka itu tak benar-benar seperti teroris.

Menurut polisi, mereka membawa bom dari panci presto, 7 alat peledak improvisasi (IED) atau bom buatan rumahan, sepucuk Karabin M4, 2 pistol, dan senapan angin.

Berdasarkan bukti-bukti itu, penyidik pun ​​tidak yakin jika Tsarnaev bersaudara itu adalah bagian dari jaringan teroris di AS. (Tnt)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.