Sukses

VIDEO: Cara Unik Pedagang Probolinggo Raih Penghasilan Tambahan

Secara berkala mereka mengumpulkan dan memilah sampah untuk kemudian dikirim ke bank sampah.

Para pedagang pasar di Kota Probolinggo, Jawa Timur, punya cara sendiri memperoleh penghasilan tambahan. Secara berkala mereka mengumpulkan dan memilah sampah untuk kemudian dikirim ke bank sampah.

Selain bisa menambung, pola pengolahan sampah dengan cara seperti ini juga membuat pasar menjadi bersih. Pola ini juga berdampak pada meningkatnya jumlah pengunjung pasar.

Hasilnya, dijumpai SCTV, Rabu (24/4/2013), pasar baru di Kota Probolinggo kini terlihat lebih bersih dari sebelumnya. Jalan di dalam pasar tak lagi becek. Pedagang dan pembeli pun kini bisa beraktivitas dengan nyaman.

Para pedagang di pasar ini rupanya punya kewajiban baru. Yaitu membersihkan bagian dalam pasar, mengumpulkan, dan memilah sampah organik, non organik, dan residu. "Kadang mengirim sampah seminggu dua kali, kadang sekali. Yang dikirim plastik sama kresek," ujar Aminah, pedagang pasar baru.

Sampah non-organik berbahan plastik, kertas, dan karet mereka kumpulkan untuk kemudian dikirim ke bank sampah di dalam pasar. Sampah-sampah itu kemudian ditimbang lalu dinilai dengan uang. Setelah itu uang masuk dalam buku tabungan penyetor.

Dari 400 pedagang yang ada, 100 di antaranya telah menjadi anggota pedagang pasar sejahtera. Selain menguntungkan para pedagang, gerakan bersih-bersih pasar ini juga membuat pembeli merasa nyaman. "Ada perubahan dibanding setahun yang lalu, lebih bersih," kata Ubet, pengunjung pasar.

Aksi para pedagang pasar baru ini tentu saja mendapat dukungan dari berbagai pihak, terutama pemerintah dalam upayanya merevitalisasi pasar-pasar tradisional. Bahkan sebuah yayasan yang bergerak di bidang sosial juga secara berkala memberikan bantuan untuk operasional bank sampah tersebut.

"Program ini melibatkan semua masyarakat. Sehingga mewujudkan pasar tradisional yang bersih, sehat, dan terawat," jelas Walikota Probolinggo HM Buchori.

Ketua Yayasan Danamon Peduli Bonaria Siahaan mengatakan, ada beberapa titik lokasi pasar seperti ini dijadikan sebagai percontohan. Diharapkan pasar bersih seperti ini dapat diadopsi di berbagai daerah. "Kita memang mengembangkan di 7 lokasi pasar sejahtera ini sebagai percontohan," imbuh Bonaria.

Produksi sampah pasar baru Kota Probolinggo dalam sebulan mencapai 8 ton lebih. Sampah non-organik yang telah terkumpul di bank sampah selanjutnya disetor sebuah pabrik pengolahan biji plastik di Kelurahan Curah Glinting, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo.

Sedangkan sampah organik dikirim ke tempat pengolahan sampah terpadu. Di sana diproses menjadi pupuk organik yang hasilnya digunakan dalam program kota sehat.(Ais)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.