Sukses

Paman Bomber Boston: Tamerlan Dicuci Otak Pria Misterius

Sang Paman, Ruslan Tsarni mengungkapkan, Tamerlan dicuci otak oleh seorang pria misterius bernama Misha.

Banyak orang yang mempertanyakan motif bom Boston dalam lomba lari maraton. Juga mencari tahu siapa sebenarnya sosok Tamerlan Tsarnaev, tersangka I yang disebut adiknya, Dzhokhar Tsarnaev atau tersangka II sebagai otak pelaku bom Boston.

Sang Paman, Ruslan Tsarni mengungkapkan, Tamerlan dicuci otak oleh seorang pria misterius bernama Misha. Ruslan menyebut, Misha sebagai seorang mualaf asal Armenia dengan pemahaman agama yang keliru.

"Entah bagaimana bisa ia (Misha) mencuci otaknya (Tamerlan)?" ungkap Ruslan menirukan ucapan ayah Tamerlan, Anzor Tsamaev, yang bercerita kepadanya, seperti dimuat News.com.au, Rabu (24/4/2013).

Mantan kakak ipar Tamerlan, Elmirza Khozhugov -- yang duduk di sebelah Ruslan saat percakapan -- menuturkan, ibu Tamerlan dan Dzhokhar, Zubeidat pernah mengizinkan Misha berkunjung ke rumah. Saat itu, Misha memberikan khotbah di atas meja dapur.

"Saat itu, Misha menjelaskan soal Islam. Apa yang dianggap baik dalam agama Islam, apa yang buruk dalam Islam," ujar Elmirza yang merupakan mantan suami saudarinya Tamerlan kepada Associated Press.

"Misha sedang mencari sesuatu. Tamerlan juga tengah mencari sesuatu. Mereka bertemu," sambung Elmirza.

Tamerlan dan Dzhokhar, lanjut Elmirza, bermigrasi dari Rusia ke Amerika Serikat, 10 tahun lalu. Selama menetap di Rusia, mereka adalah penganut sekte Sunni. "Mereka sering berdiskusi soal agama," ucap Elmirza.

Lalu pada sekitar 2008 atau 2009, kata Elmirza, Tamerlan bertemu dengan Misha, pria berjanggut hitam agak kemerah-merahan.

"Namun saya tidak tahu di mana mereka mulai bertemu. Tapi saya yakin mereka pernah bersua dalam sebuah masjid di Boston," tutup dia.

Tamerlan dan Dzhokhar dinyatakan sebagai tersangka yang bertanggung jawab atas tewasnya 3 orang dan lebih dari 180 orang yang terluka akibat 2 bom yang meledak saat lomba maraton di Boston.

Kini Tamerlan sudah tiada. Ia tewas dalam baku tembak dengan polisi di sekitar kampus Insititut Teknologi Massachusetts (MIT). Kabar lain, pria bertopi hitam yang tertangkap kamera CCTV di lokasi bom Boston ini meninggal karena tak sengaja dilindas mobil yang dikendarai Dzhokhar, adiknya.

Sementara Dzhokhar tengah diadili. Ia didakwa saat terbaring di ranjang rumah sakit atas penggunaan senjata massal dan pengrusakan barang yang menyebabkan kematian. Tersangka II ini terancam hukuman mati atau pidana bui seumur hidup. (Riz)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.