Sukses

Jembatan 'Indiana Jones' di Padang Disorot Media Inggris

Inikah perjalanan pulang sekolah paling berbahaya di dunia? Pertanyaan itu yang diajukan media Inggris The Sun dalam laporannya soal jembatan gantung yang rusak.

Inikah perjalanan pulang sekolah paling berbahaya di dunia? Pertanyaan itu yang diajukan media Inggris The Sun dalam laporannya soal jembatan gantung yang mirip sebuah adegan dalam film 'Indiana Jones' di Desa Sumua Bana, Padang Pariaman, Sumatera Barat.

Dalam berita berjudul "Is this the most dangerous school run in the world?" itu, The Sun menyebutkan anak-anak sekolah harus pulang sekolah dari ujian menuju rumahnnya dengan melintasi jembatan gantung yang rusak karena gempa bumi pada 2008.

"Jembatan tersebut belum juga diperbaiki," tulis The Sun pada22 April 2013.

Meski banyak orang yang takut, sambung The Sun, anak-anak murid malah tampak santai melintasi jembatan rusak tersebut. Media tersebut juga menyatakan prihatin karena keberadaan jembatan berbahaya tersebut bertolak belakang dengan nama wilayahnya, 'Pariaman' yang bermakna 'tempat aman'.

"Dan sangat ironis dengan nama wilayah 'Pariaman' yang bermakna tempat aman," sebut The Sun.

Tercantum juga 4 foto dengan kredit dari Barcroft Media yang memperlihatkan bagaimana anak-anak berseragam merah putih itu dalam perjalanan pulang ujian dari sekolah. Mereka terlihat meniti tali kawat sambil berpegangan di sebilah bambu panjang dari sebuah jembatan yang rusak.

'Indiana Jones' di Lebak

Sorotan jembatan rusak di Indonesia oleh media internasional bukanlah kali pertama. Sebelumnya jembatan 'Indiana Jones' gantung yang nyaris putus di Desa Sanghiang, Lebak, Banten juga pernah disorot koran Daily Mail, edisi Januari 2012.

Surat pembaca media Inggris tersebut banyak mempertanyakan perhatian pemerintah dan wakil rakyat Indonesia. Aksi menyeberang jembatan rusak dinilai bisa membahayakan jiwa anak.

Koran Inggris lain The Telegraph juga menurunkan berita serupa. Terdapat pula pemberitaan lain di New York Daily yang menyatakan bahwa anak-anak tersebut harus mendapat nilai A plus untuk keberanian mereka. (Riz)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.