Sukses

Penyidik: Dzhokhar Mengaku Ia dan Kakak Peledak Bom Boston

Dzhokhar Tsarnaev yang menjadi tersangka II pelaku bom Boston disebutkan mengakui bahwa dirinya dan kakak, Tamerlan Tsarnaev atau tersangka I meledakkan bom Boston.

Misteri bom Boston sedikit demi sedikit mulai terkuak. Dzhokhar Tsarnaev yang menjadi tersangka II pelaku bom Boston disebutkan mengakui bahwa dirinya dan kakak, Tamerlan Tsarnaev atau tersangka I meledakkan bom Boston.

"Dzhokhar Tsarnaev mengaku sebagai pelaku bom bersama kakaknya. Ia juga mengaku menjadi pelaku penembakan polisi petugas keamanan di kampus Institut Teknologi Massachusetts (MIT)," ungkap penyidik senior, seperti dimuat Boston Globe, Selasa 23 April 2013.

Pernyataan-pernyataan itu disebutkan dari hasil investigasi agen FBI kepada Dzhokhar yang tengah terkulai di ruang pesakitan Beth Israel Deaconess Medical Center, Massachusetts.

Kepada Boston Globe, penyidik senior itu tidak ragu untuk membeberkan hasil investigasi ini kepada publik. Ia mengaku ada bukti lain yang kuat bahwa Dzhokhar dan Tamerlan adalah pelaku bom Boston.

Berdasarkan sumber kepolisian lokal disebutkan, seorang korban mengaku dirinya ditodong senjata oleh Tamerlan dan Dzhokhar . Saat itu, Tamerlan menyebut bahwa dirinya baru saja membunuh polisi dan meledakkan bom di lomba maraton.

"Kami baru saja membunuh polisi. Kami juga telah meledakkan bom di lomba maraton. Dan kini kami akan ke New York. Sialan kau!" tutur korban menirukan perkataan Tamerlan.

Kesaksian lain diungkapkan seorang penjual kembang api di New Hampshire. Ia mengungkap Tamerlan telah membeli kembang api pada Februari, dan menduga Tamerlan akan menggunakan bahan kembang api itu untuk merakit peledak.

Tamerlan juga disebutkan pernah merampok di jalan. Ia membajak seseorang yang tengah berada di dalam mobil di kawasan Allston, Boston.

Selain itu, Tamerlan juga disebut pernah mencuri mobil SUV. "kami tahu orang ini mengaku telah membunuh 3 warga sipil dan seorang polisi. Mereka siap untuk membunuh banyak orang lain, " ujar pejabat kepolisian senior.

Kini Penyidik tengah menelusuri apakah aksi dua bersaudara itu juga melibatkan orang lain. "Kami tengah mencari tahu siapa yang menjadi teman mereka di New York," ucap pejabat kepolisian tersebut. (Riz)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini