Biaya Maju Caleg Jor-joran, Alasan Banyak Partai Incar Artis?

Untuk mendapati kursi anggota Dewan yang terhormat di Senayan membutuhkan banyak pengorbanan. Modal untuk maju sebagai calon anggota legislatif (caleg) tidak lah sedikit. Minimal si calon legislator harus merogoh kocek sedalam-dalamnya, bahkan mencapai Rp 1 miliar.

Karenanya, beberapa kalangan menilai partai mengincar artis yang notabene berlimpah harta, karena biaya nyaleg sangat besar. Benarkah demikian? Anggota Komisi III DPR Tjatur Sapto Edi membantahnya.

Menurut politisi PAN itu, caleg dari kalangan artis tidak selalu mengandalkan uang untuk mendapatkan kursi di DPR, tapi bisa memanfaatkan kepopulerannya. Ketika artis itu memang populer, maka dana yang dikeluarkan terbilang sangat sedikit.

"Misalnya Eko Patrio. Itu dia kampanyenya murah sekali, hanya Rp 200-300 juta yang dikeluarkan. Dan dia bisa jadi. Karena orang sudah kenal dia. Tapi kan kita inginkan orang populer yang berkualitas," ungkap Tjatur usai launching buku 'Eman Suparman, Penjaga Marwah Hakim' di Gedung Komisi Yudisial, Jakarta, Selasa (23/4/2013).

Tjatur menilai banyak pihak yang mengeluarkan dana sangat besar untuk maju menjadi calon legislatif. Karenanya, ia mengusulkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) agar mengeluarkan aturan pembatasan dana kampanye oleh partai dan caleg.

"Makanya saya mengusulkan KPU memberikan aturan batasan pengeluaran dana kampanye oleh partai dan caleg. Ini harus dikasih batasan. Saya minta KPU untuk membuat aturan itu," jelas dia.

Dalam pandangan Tjatur, pembatasan dana kampanye dan caleg tidak bisa dilakukan lewat internal partai. Bahkan, pengusulan tersebut melalui undang-undang pun selalu mentok. "Karena memang ada partai yang kaya sekali. Sehingga tidak mau dibatasi," tutup Tjatur. (Riz)