Sukses

Anggota TNI Penyerang Kantor PDIP Tak Ditahan

Dua anggota TNI Angkatan Darat (AD) dari Kesatuan Yon Zikon 13, Srengseng Sawah, ditangkap petugas keamanan kantor DPP PDIP.

Sepuluh anggota TNI Angkatan Darat (AD) dari Kesatuan Yon Zikon 13, Srengseng Sawah, diperiksa Polisi Militer (Pom) atas penyerangan kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Sabtu 20 April 2013. Namun mereka tidak ditahan.

"Yang diperiksa sampai kemarin (Minggu) 10 orang. Mereka tidak ditahan karena Komandan Batalyon mempertanggungjawabkan itu semua. Mereka diminta keterangan. Tapi yang jelas diproses," kata Pangdam Jaya Mayjen TNI Erwin Hudawi Lubis di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (22/4/2013).

Dijelaskan dia, insiden antara anggota TNI dengan petugas keamanan Kantor PDIP berawal dari kecelakaan lalu lintas yang melibatkan anggota TNI dengan siswa SMA di depan SPBU dekat kantor DPP PDIP pada Sabtu malam sekitar pukul 19.00 WIB.

"Jadi memang ada kejadian malam minggu itu. Sebenarnya hanya berawal dari masalah lalu lintas antara oknum Yon Zikon dengan oknum (warga) yang ada di sekitar kantor PDIP. Mungkin terjadi cekcok antara oknum Yon Zikon dengan pengamanan sekitar PDIP. Lalu, ada orang-orang yang sedang rapat di PDIP itu mendamaikannya," tutur Erwin.

Karena dilerai, anggota TNI itu tidak terima. Lalu meninggalkan lokasi kejadian. Tak lama kemudian, mereka balik lagi bawa teman-temanya untuk menyerang petugas kemanan kantor PDIP.

Erwin mengatakan, sebetulnya permasalahan tersebut sudah selesai malam itu setelah para anggota PDIP mendamaikannya. Saat itu, para anggota PDIP bersama Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri tengah rapat di Kantor PDIP.

"Tapi saya yang punya wilayah Kodam Jaya, saya perintahkan Danpomdam saya, anggota TNI AD itu tetap harus diperiksa Pom (Polisi Militer)," jelas Erwin.

Dalam baku hantam tersebut, 3 petugas keamanan kantor DPP PDIP pun mengalami luka-luka. Mereka adalah Yatna, Priyo, dan Marlan. Priyo dipukuli dan Marlan sakit pada ulu hati, sedangkan Yatna luka pada kepala akibat tusukan sangkur. (Riz)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.