Sukses

Evakuasi Longsor Garut Dihentikan, 3 Korban Masih Tertimbun

Tiga korban akibat longsor terjadi di lahan perkebunan milik Perhutani, Desa Sukakarya, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut, masih tertimbun.

Tiga korban akibat longsor terjadi di lahan perkebunan milik Perhutani, Desa Sukakarya, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut, Jawa Barat atau berada sekitar lokasi operasi Pembangkit Listrik Tenaga Uap Pertamina Kamojang, masih tertimbun. Namun, tim yang mencari korban memutuskan untuk mengentikan evakuasi.

Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, korban tertimbun longsor itu adalah Elah (40), Enoh (40) dan Juhaena (36). Semua korban berasal dari Kampung Pamulaan RT 01/01 Desa Parakan, Samarang. Korban sedang berada di kebun saat tertimbun longsor setinggi 7-10 meter.
 
"Saat terjadi longsor cuaca terang. Malam sebelumnya hujan deras. Lokasi longsor memiliki kemiringan lereng curam, struktur tanah gembur, dan lahan perkebunan yang merupakan daerah berisiko tinggi longsor," ujar Sutopo dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com di Jakarta, Sabtu (20/4/2013).
 
Hingga saat ini, lanjutnya, tim gabungan dari BPBD Garut, TNI, Polri, Tagana, relawan dan masyarakat belum menemukan korban. Pencarian hanya dapat dilakukan secara manual dengan cangkul karena alat berat tidak dapat menjangkau lokasi.

"Korban tertimbun material longsor yang cukup tebal. Pada pukul 17.00 WIB pencarian dihentikan karena hujan dan gelap. Pencarian akan dilanjutkan besok pagi," kata Sutopo.
 
Kejadian longsor tersebut menambah jumlah korban bencana longsor selama tahun 2013 ini. Secara nasional ada 85 kejadian longsor dengan 131 tewas, 42.762 jiwa mengungsi, dan 685 rumah rusak akibat longsor. Ada 124 juta jiwa penduduk Indonesia tinggal di daerah bahaya sedang hingga tinggi dari longsor.

"Tingginya kerentanan dan terbatasnya kapasitas masyarakat dalam mengantisipasi longsor perlu dicarikan solusi yang menyeluruh. Penanggulangan bencana hendaknya menjadi prioritas dalam pembangunan di semua sektor. Jika tidak maka bencana akan menambah statistik bencana. Yang sesungguhnya itu adalah tragedi bagi masyarakat yang tertimpa bencana," imbuh Sutopo. (Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.