Sukses

Lumpuhkan Tersangka Bom Boston, Polisi Kepung Rumah di Watertown

Polisi terus memburu pelaku bom Boston, Dzhokhar A Tsarnaev (19), dengan mengepung sebuah rumah dan mobil di Watertown.

Polisi terus memburu pelaku bom Boston dengan mengepung sebuah rumah dan mobil di Watertown. Pihak berwenang sedang mencari Dzhokhar A Tsarnaev (19) yang merupakan saudara dari Tamerlan Tsarnaev (26) yang tewas ditembak mati saat kontak senjata dengan polisi.

Seperti dilansir bostonglobe.com, Jumat (19/4/2013) malam, menurut pejabat Gedung Putih di Washington, Presiden Obama sedang diberitahu tentang situasi terakhir di Boston.

Dilaporkan, tim SWAT dan mobil lapis baja telah dipanggil dan polisi mengepung sebuah rumah dan mobil di Watertown.

Dengan senjata lengkap, polisi pun mengambil posisi yang tepat. Petugas berlindung di belakang mobil seraya mengepung rumah dan kendaraan. Melalui pengeras suara, polisi mengatakan kepada siapa pun yang ada di dalam untuk segera keluar.

"Mereka menunjuk ke seberang jalan. Senjata tertuju seberang jalan. Ada ratusan polisi di sini sepanjang hari, "kata Natalie, warga setempat yang menolak untuk memberikan nama belakangnya.

Gubernur Deval Patrick meminta orang-orang yang tinggal di seluruh kota Boston serta masyarakat sekitarnya dari Watertown, Waltham, Newton, Belmont, Cambridge, untuk berlindung di tempat tinggal mereka dan tidak membuka pintu kepada siapa pun, kecuali polisi dengan identitas yang jelas.

Perburuan pelaku kedua bom Boston ini juga mematikan secara tiba-tiba seluruh jaringan MBTA yang terkait kereta api komuter, bus, dan layanan kereta bawah tanah. Layanan taksi ditutup. Dan pejabat setempat memminta aktivitas bisnis di seluruh daerah tersebut tidak dibuka.

"Ini adalah situasi yang serius. Kami mengambil serius, "kata Patrick.

Pengungkapan pelaku bermula hanya beberapa jam setelah aparat hukum setempat merilis gambar dari 2 tersangka pemboman di garis finisg Boston Marathon pada Senin 15 April sore yang menewaskan 3 orang dan lebih dari 170 orang terluka.(Ali)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.