Sukses

Tim Investigasi Kemendikbud Mulai Periksa PT Ghalia

Tim Investigasi belum bisa memeriksa BNSP dan Litbang Kementerian Pendidikan dan kebudayaan.

Proses investigasi keterlambatan distribusi naskah Ujian Nasional (UN) belum bisa berjalan dengan cepat. Sebab, tim investigasi belum bisa memeriksa Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dan Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

"Belum ada update, karena para petugasnya (BSNP dan Litbang) yang mau kami tanya semua masih sibuk mengurusi UN ini, UN SMA dan SMP," ujar Irjen Kemendikbud Haryono Umar kepada Liputan6.com di kantornya, Jakarta, Jumat (19/4/2013).

Menurut Haryono, BNSP dan Litbang Kemendikbud perlu diperiksa sebagai langkah awal penyelidikan. Sebab, mereka merupakan penyelenggara UN. "Mereka diperiksa karena penyelenggaranya itu BSNP. Kemudian back up anggaran itu di Litbang, yang memenangkan tender itu kan Litbang," terangnya.

Dia memastikan pemeriksaan terhadap penyelenggara UN akan dilakukan setelah ujian selesai. "UN selesai, langsung kami tanyai," imbuhnya.

Meski demikian, Haryono mengatakan saat ini tim investigasi tidak hanya diam menunggu. Tim yang dia ketuai ini telah bergerak memeriksa PT Ghalia Indonesia Printing yang mencetak soal untuk 11 provinsi. "Kami melihat ke perusahaan (PT Ghalia Indonesia Printing)," ujar Haryono

Menurut mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ini, masalah keterlambatan pengiriman soal dapat terungkap lebih cepat. Sebab, inti masalahnya berada pada pengepakan. "Intinya itu pengepakan, akibat dari pengepakan itu berimbas pada distribusinya," ucap Haryono.

Dia menambahkan, jika hasil investigasi menunjukkan adanya unsur pidana, maka akan dilaporkan ke penegak hukum. "Kalau terindikasi korupsi, ya ke KPK," tegas Haryono. (Eks)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini