Sukses

Mendikbud Investigasi Tender Percetakan UN

Menurut M Nuh, hal kedua yang akan diinvestigasi akan fokus pada pelaksanaan. Walaupun penyelenggara UN adalah Badan Standar Nasional Pendidikan.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan melakukan investigasi internal soal keterlambagan percetakan soal dan lembar jawaban Ujian Nasional. Akibat dari keterlambatan itu 11 provinsi gagal menggelar UN serentak.

"Ada 3 sisi yang akan diinvestigasi. Mulai dari yang pertama pengadaan, dan pelelangan tender," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, M Nuh, di sela acara Indonesian Young Leader Forum yang digelar Himpunan Pengusaha Muda Indonesia, Jakarta, Kamis (18/4/2013).

Menurut M Nuh, hal kedua yang akan diinvestigasi akan fokus pada pelaksanaan. Walaupun penyelenggara UN adalah Badan Standar Nasional Pendidikan, kata M Nuh, karena kondisi kemarin maka pelaksanaan diambil alih Kementerian yang dipimpinnya.

"Dalam kondisi kemarin, panik semuanya nggak bisa selesaikan. Makanya saya ambil alih," kata mantan Rektor ITS Surabaya ini. Lalu, hal ketiga yang akan menjadi konsentrasi utama investigasi adalah percetakannya sendiri.

Bila terjadi pelanggaran, maka tak segan akan diberikan sanksi. Tetapi, besaran sanksi akan diberikan sesuai dengan tingkat kelalaian dan tanggungjawab. "Sanksi tergantung dari tingkat derajat kelalaian ataupun kesalahan," ujar M Nuh.

Sebelumnya, M Nuh memutuskan mengurangi order pencetakan naskah soal UN untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) dari PT Ghalia Indonesia Printing. Keputusan itu diambil setelah perusahaan yang berada di Bogor, Jawa Barat itu, gagal mendistribusikan soal UN untuk tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) di 11 provinsi.

"Pencetakan untuk 11 provinsi oleh PT Ghalia kami tarik. Kami berikan PT Ghalia yang paling mudah," kata M Nuh di kantornya, kemarin. (Ism)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini