Sukses

Ratusan Hektare Sawah di Bengkulu Diamuk Hama

Ratusan hektare tanaman padi di enam desa di Kabupaten Seluma, Bengkulu, diserang hama tungro. Penyemprotan dengan pestisida gagal. Di Banyumas, puluhan hektare persawahan juga diamuk hama keong emas.

Liputan6.com, Bengkulu: Sekitar 500-an hektare lahan persawahan pada enam desa di Kecamatan Tais, Kabupaten Seluma, Bengkulu, terancam gagal panen karena diserang hama tungro. Upaya petani membasmi hama dengan menyemprotkan pestisida gagal. Hama tetap mengamuk. Demikian hasil pemantauan SCTV di Bengkulu, baru-baru ini.

Warga desa Padang Genting, Talang Rindu, Rimbo Kedui, Napal, Sukarmi, dan Tanjungan, kini resah dan pasrah. Sebab, mereka nyaris kehilangan satu-satunya mata pencaharian. Menurut seorang petani bernama Zurmaini, sejak hama menyerang, produksi padinya menurun tajam. Kini dia hanya bisa membawa pulang lima karung padi per hektare. Padahal, biasanya setiap panen Zurmaini bisa membawa pulang 70 karung padi per hektare. Merasa rugi besar, Zurmaini mengatakan, para petani kini memilih menanam jagung.

Menanggapi soal tersebut, pengamat pertanian Muhammad Rasid mengatakan, hama tungro berasal dari virus wereng hijau. Virus inilah yang mematikan tanaman. Menurut Rasid, hama tungro biasa menyerang padi pada musim semai atau ketika padi berumur 45 hari.

Derita serupa juga dialami petani di Banyumas, Jawa Tengah. Puluhan hektare tanaman padi di sana pun terserang hama keong emas dan hama penggerek. Bahkan, hama menyerang padi yang masih berumur muda sehingga tanaman langsung layu dan mati. Dari 15 kecamatan, hama paling ganas beraksi di Kecamatan Purwojati, Jatilawang, Sumbang, dan Kembaran.

Para petani di sana mengatakan, serangan keong emas sangat cepat dan sulit diberantas. Kini petani hanya bisa mencabuti hama dari batang dan daun padi. Setelah itu, mereka baru membersihkan ulang lahan mereka untuk menyiangi telur keong.

Hama keong emas sebelumnya juga mengancam hasil panen petani di Kecamatan Palas, Lampung Selatan. Di sana, hama ini mulai menyerang tanaman padi sejak sebulan silam. Akibatnya para petani mengalami kerugian hingga mencapai ratusan juta rupiah [baca: Panen Padi Terancam Gagal Akibat Keong Mas].(ICH/Tim Liputan 6 SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.