Sukses

Isu UN Kurang Dana, Hatta: Masih Proses Investigasi

Keterlambatan dalam distribusi naskah ujian pun disinyalir akibat kekurangan dana.

Tanggal 18 April menjadi hari terakhir pelaksanaan Ujian Nasional (UN) di Jakarta. Tapi di 11 provinsi menjadi hari pertama. Keterlambatan dalam distribusi naskah ujian pun disinyalir akibat kekurangan dana.

"Memang ada informasi seperti itu tapi saya harus cek dulu, apa betul itu penyebabnya. Sekarang masih dalam proses investigasi," ujar Menko Perekonomian Hatta Rajasa setelah membuka Indonesia Broadcasting Expo di Balai Kartini, Jakarta Pusat, Kamis (18/4/2013).

Proses investigasi, lanjut Hatta, diperlukan untuk mengetahui latar belakang keterlambatan berasal dari aspek keuangan atau aspek lain. "Karena Presiden SBY sudah instruksikan untuk investigasi yang menyeluruh, setelah hasilnya apa tentu akan diumumkan," ucap Hatta.

Terkait sanksi, jelas Hatta, akan diberikan setelah hasil investigasi selesai. "Hasil investigasi akan di follow up, siapa yang salah akan diberi sanksi," pungkasnya.

Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh menyatakan sebagai orang yang paling bertanggung jawab karena persoalan ini. Walau mengatakan bertanggung jawab, Nuh meyakini keterlambatan UN karena kelalaian PT Ghalia Indonesia Printing (GIP), selaku perusahaan percetakan naskah ujian 11 provinsi tersebut.

"Sayalah yang harus tanggung jawab. Tapi penyebab persoalan itu dipercetakan, seandainya Ghalia tidak apa-apa, tidak akan seperti ini. Ini bukan maksud saya mengalihkan pemberitaan," ungkap Nuh di Gedung A Kemendikbud, Jalan Sudirman, Jakarta Pusat, Rabu 17 April lalu.

Menurut Nuh, masalah tertundanya UN harus dilihat dari kacamata datar, yakni masalah berada di pencetakan yang wanprestasi. "Tidak sama dengan wanprestasi bangun gedung, kalau bangun gedung bisa dilihat per mil berapa kerugiannya. Kalau UN, dampak materilnya jauh lebih besar," papar Nuh.(Ais)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini