Sukses

Dengar Pengumuman Gunung Guntur dari Masjid, Warga Ketakutan

Sejumlah warga sempat panik setelah adanya pengumuman status waspada Gunung Guntur yang disampaikan melalui pengeras suara masjid.

Sejumlah warga sempat panik setelah adanya pengumuman status waspada Gunung Guntur yang disampaikan melalui pengeras suara masjid kampung Tarogong Kolot, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

"Warga semua takut setelah mendengar ada pengumuman di masjid, bahwa Gunung Guntur berstatus waspada," kata Deni Bolu (46) salah seorang warga Kampung Tarogong Kolot, Desa Tarogong, Kecamatan Tarogong Kidul, Rabu (17/4/2013).

Dijelaskan dia, informasi yang disampaikan seorang warga itu meminta warga harus tetap waspada, dan siaga dengan kondisi Gunung Guntur yang statusnya meningkat dari normal menjadi waspada.

Mendengar penyampaian pesan melalui pengeras suara di masjid itu, kata Deni, ada warga yang mengemas barang-barang di rumahnya masing-masing. Bahkan warga yang memiliki kios di pinggiran jalan langsung menghentikan
aktivitas usahanya dan bergegas pulang ke rumah setelah mendengar pengumuman di masjid.

"Seperti pedagang kopi dan mie rebus di jalan alun-alun Tarogong langsung tutup dan berlari ke rumahnya," ujar Deni.

Warga lainnya, Agus Somantri, mengatakan, dirinya sempat kesal dengan adanya pengumuman waspada Gunung Guntur tersebut, karena telah membuat panik warga.

Menurut dia, status waspada gunung seperti yang diinformasikan di media massa masih tergolong aman pada radius 2 km dari puncak gunung. Sedangkan kawasan Tarogong berada di radius zona aman.

"Adik saya langsung nelepon petugas Pos Pengamatan Gunung Guntur. Katanya memang waspada, tapi warga tidak perlu panik selama tidak berada di radius 2 km dari puncak gunung," ucap Agus.

Petugas pos pengamatan Gunung Guntur, Ade Koswara mengungkapkan, aktivitas gunung terus dipantau ketat petugas. "Status Gunung Guntur masih waspada sejak 2 April 2013. Dihimbau agar tidak ada aktivitas manusia pada radius 2 km dari puncak gunung," katanya.

Ade juga meminta mengimbau agar warga yang berada pada radius aman tetap tenang, tidak mudah terpengaruh dengan informasi status gunung yang meresahkan.

"Tidak boleh itu (diumumkan) meresahkan warga. Warga jangan panik karena tidak ada peningkatan aktivitas, status masih waspada," tutup Ade. (Ant/Riz)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini