Sukses

Untuk Duduk di DPR, Bamsoet: Bagikan Dana di Akhir Kampanye

Karateristik pemilih di Indonesia cenderung akan memilih dan mengingat yang terakhir memberikan dana.

Wakil Bendahara Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) menegaskan, jika sistem Pemilu, terutama pada pembiayaan kampanye tidak diubah, maka jangan berharap banyak pada hasilnya. Politisi yang terpilih jadi wakil rakyat akan berusaha mencari untung demi menutup modalnya.

Menurut Anggota Komisi III itu, seorang politisi untuk dapat duduk di kursi parlemen akan menghabiskan dana sekitar Rp 1 miliar hingga Rp 2 miliar. Sehingga, menurutnya, tidak aneh jika seorang politisi yang telah duduk di DPR RI berbuat aneh-aneh untuk mengembalikan dana yang telah dihabiskan tadi.

Bahkan, Bambang membeberkan sedikit trik kepada caleg yang ingin duduk di Parlemen, agar memberikan dana kepada basis massa di akar rumput pada masa akhir kampanye. "Jadi saran saya, buat yang caleg, berikan itu (dana) di putaran terakhir. Jangan dulu royal sekarang," ujar Bambang di Galeri Kafe, Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (17/4/2013).

Menurutnya, pemberian dana terhadap pemilih di Daerah Pemilihan (Dapil) bukan menjadi rahasia umum lagi. "Kalau di Dapil, yang ditanya bukan apa visi-misinya, tapi bawa apa," katanya.

Sedangkan terkait sarannya tadi, Bambang menjelaskan bahwa hal itu mengacu kepada karateristik pemilih di Indonesia, yang cenderung akan memilih dan mengingat yang terakhir memberikan dana. "Kebanyakan kan yang di daerah buruh harian, ya itu buat pengganti hasilnya hari itu," ucapnya.

Sehingga, Bambang menegaskan, untuk mengubah hal itu adalah dengan memperbaiki sistem dalam kampanye. "Yang terpenting, bagaimana melakukan penjaringan di parpol, dan mengubah sistem," tegas Bambang. (Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini