Sukses

VIDEO: Duh! UN Susulan Terancam Gagal

Meski sudah dikebut, hingga kini proses percetakan serta distribusi naskah soal ujian nasional (UN) susulan untuk 11 provinsi yang tertunda belum juga selesai.

Meski sudah dikebut, hingga kini proses percetakan serta distribusi naskah soal ujian nasional (UN) susulan untuk 11 provinsi yang tertunda belum juga selesai. Di beberapa daerah, soal ujian nasional masih kurang dan proses pengepakan yang buruk membuat soal ujian nasional dapat tercecer.

Kesibukan terlihat di percetakan PT Ghalia Printing yang diinstruksikan mempercepat pekerjaan pencetakan naskah soal UN. Rombongan Menteri Pendikan dan Kebudayaan M Nuh kembali datang untuk mengawasi proses pengepakan dan distribusi UN.

Sementara itu, salah satu pengawas percetakan dan pendistribusian untuk Provinsi Kalimantan Timur, Heryanto yang ikut menunggu jalannya proses percetakan menyatakan pesimistis UN susulan untuk 11 provinsi bisa berjalan tepat waktu.

"Menurut informasi sudah beres. Tapi yang jadi persoalan, distribusi di daerahnya itu tidak mungkin diselesaikan dalam 2 hari, jadi kami ragu hari Kamis itu dilakukan UN susulan," kata Heryanto.

Masalah pendistribusian naskah soal UN juga tak tertangani dengan baik di Bandara Frans Seda  Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. Soal UN banyak ditemukan berantakan. Dokumen negara yang mesti dijaga kerahasiaan ini tidak di-packing dengan baik sehingga mungkin bisa tercecer.

Di Kalimantan, distribusi naskah soal UN juga menuai masalah. Seperti di Balikpapan, sebanyak 401 paket soal UN telah tiba tetapi setelah dihitung kembali masih terdapat kekurangan untuk 182 sekolah. Akibatnya, pelaksanaan UN susulan itu pun terancam gagal.

"Apabila sampai dengan pukul 18.00 WITA nanti kita belum terima naskah soal ujian secara utuh, maka kami belum dapat melaksankaan UN seluruhnya untuk Balikpapan," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Balikpapan Heri Misnoto.

Karut marutnya pencetakan dan distribusi soal UN yang mengakibatkan penundaan di beberapa provinsi membuat kekecewaan bagi para siswa. Bahkan menjadi tidak percaya dengan kinerja pemerintah.(Ali)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini