Sukses

Kisah Erny Pramugari Lion Air Saat Pesawat Jatuh di Laut Bali

Erny memang menduga pendaratan tidak akan mulus karena faktor cuaca yang kurang mendukung.

Sabtu pagi (13/4/2013), sama seperti hari-hari biasanya. Erny Altriana, sejak subuh sudah siap-siap bekerja. Pramugari pesawat Lion Air itu mengaku tak punya firasat pesawat yang diawakinya itu akan celaka.

Erny memulai kerjanya dari Bandara Palu, Sulawesi Tengah. Rencananya, ia akan melakukan empat kali landing, Palu-Balikpapan, Balikpapan-Banjarmasin, Banjarmasin-Bandung, dan Bandung-Bali. Menuju Pulau Dewata, itulah akhir dari perjalanannya di Sabtu tersebut.

Terbang bersama pesawat Lion JT 904 pabrikan Boeing, tiga kali pendaratan tidak ada kejadian janggal, semua biasa saja. Namun, pada pendaratan keempat, menuju Bali, pesawat yang diterbangkan oleh Pilot M Ghazali dan membawa 101 penumpang itu mengalami musibah sehingga mendarat di Laut Bali, bukan di runway sebagaimana mestinya. Tidak hanya itu, bagian sayap belakang pesawat pun terbelah. Beruntung, semua penumpang dan kru selamat.

"Saya bertugas di cabin 2, pintu bagian belakang sebelah kiri. Tidak ada firasat kalau akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, karena semua penerbangan sebelumnya normal semua dan tidak ada tanda-tanda kerusakan," ujar Erny saat diwawancarai Liputan6.com, di Kantor Lion Air, Jalan Gajahmada, Jakarta Pusat, Selasa (16/4/2013).

Firasat buruk tidak dirasakan Erny dan teman-temannya karena mereka tahu pesawat yang mereka naiki itu pesawat baru yang didatangkan dua bulan lalu. "Kita tahu itu baru. Kalau masuk ke pesawat itu juga kelihatan barunya, dari interiornya, dari baunya juga ketahuan kalau itu baru," jelasnya.

Erny pun menceritakan detik-detik sebelum terjadinya musibah tersebut. "Kita berangkat dari Bandung itu, pas saya lihat jam sekitar jam 13.00 WIB. Selama di perjalanan semua biasa saja, mendekati pukul 15.35 WITA, kita mau mendarat," katanya.

"Saat mendarat semua jendela dari pesawat kita pastikan terbuka. Masih tidak ada perasaan atau firasat akan terjadi sesuatu. Lalu, landing seperti biasa, tapi memang agak kasar, hard landing," ucap Erny.

Setelah mendarat, Erny merasakan ada genangan air membasahi kakinya. Barulah dia sadar akibat kakinya basah, kalau pesawat tidak mendarat sebagaimana mestinya. "Saya langsung cek di luar, ternyata laut," imbuhnya dengan raut wajah yang terlihat tegang.

Wanita cantik yang tinggal di Tangerang ini mengaku tidak mengalami luka setelah pendaratan itu. "Tidak ada luka, kalau luka lecet itu mungkin kena batu karang laut. Seluruh cabin crew juga tidak ada yang luka," ujarnya.

Dari kejadian tersebut, Erny memang menduga pendaratan tidak akan mulus karena faktor cuaca yang kurang mendukung. "Waktu itu cuaca, awan gelap, dan hujan rintik-rintik," tuturnya.

Pasca kejadian, Erny mengaku langsung menenangkan para penumpang yang panik. "Saya mencoba menenangkan. Cabin One juga menyuruh para penumpang mengambil baju pelampung," kenangnya.

"Itu sungguh-sungguh musibah," ungkapnya dengan mata nanar. (Ary)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini