Sukses

Federasi Guru: UN 2013 Kurang Soal, Aneh!

Banyaknya masalah yang timbul dalam pelaksanaan UN 2013 dinilai aneh oleh Federasi Serikat Guru Indonesia.

Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) menyatakan banyak permasalahan yang timbul atas kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dalam pelaksanaan Ujian Nasional tingkat SMU dan sederajat. Dan masalah dalam pelaksanaan UN pada tahun ini dinilai aneh.

Menurut Sekjen FSGI Retno Listyarti, tak disiapkannya UN secara matang oleh Kemendikbud karena dinilai sarat kepentingan proyek. FSGI mencatat ada 3 kebijakan yang bermasalah, pertama kebijakan yang berkaitan dengan Uji Kompetensi Guru (UKG) yang belum maksimal, sehingga mengorbankan para guru.

"Kedua kebijakan kurukulum 2013 yang ngotot diterapkan padahal hanya mampu melaksanakan 5 persen di Sekolah Dasar, 7 persen di SMP sedangkan 100 persen di SMA tapi hanya 3 mata pelajaran (Matematika, Bahasa Indonesia, dan Sejarah Indonesia)," kata Retno dalam konferensi pers 'Kecurangan dan masalah teknis UN 2013' di Kantor ICW, Kalibata, Jakarta, Selasa (16/4/2013).

Retno menambahkan, adapun kebijakan ketiga ialah UN yang gagal dilaksanakan secara serentak. Bahkan ironisnya 11 provinsi belum menerima soal UN. Dengan alasan kekurangan soal.

"Kalau ditunda, sebenarnya lebih dari 11 Provinsi, karena banyak yang juga menunda. Keterlambatan soal ini bisa berdampak dan mamakan waktu dari 1-5 jam, akhirnya ada yang baru mengerjakan saat siang," jelas dia.

Kondisi ini, lanjut Retno, menyulitkan para guru dan sekolah. Dirinya pun mengaku aneh dengan adanya foto copy lembar soal UN yang diberikan kepada siswa.

"Ini menyulitkan anak, guru, dan sekolah. Belum lagi kekurangan soal. Akhirnya panitia fotocopy, padahal punya code, satu paket sama lembar jawaban. Jadi komputer bisa menolak, bisa tidak lulus, ini yang tidak dipikirkan kementerian. Berarti tidak beres dong percetakaannya. Ini kan aneh," pungkas dia.

Sejak 2011, FSGI selalu membuka posko pengaduan UN di berbagai daerah. Data masuk dari wilayah Indonesia ada 8 provinsi yang meliputi 27 Kabupaten/Kota di antaranya DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, Riau, Sumatera Utara, Banten, Jawa Timur, Sumatera Barat. (Ali)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.