Sukses

VIDEO: Demi Lulus Paket C, 2 Kakek Pantang Menyerah Ikut UN

Kakek Abdullah Sani dan Ardizal Zufri mengaku kesulitan mengerjakan soal UN dan beberapa kali minta bantuan pengawas.

Usia boleh tak lagi muda, namun semangat meraih pendidikan memacu seorang kakek bercucu 3 mengikuti Ujian Nasional di Kota Depok, Jawa Barat.

Tak ada kata terlambat apalagi malu bagi sang kakek demi mendapatkan ijazah setara Sekolah Menengah Atas melalui program kejar Paket C.

Pantauan Liputan 6 SCTV di Depok, Selasa (16/4/2013), layaknya anak-anak sekolah jaman sekarang, Kakek Abdullah Sani mengenakan baju lengan panjang yang digulung dan tas ransel di pundak. Pria 69 tahun yang memiliki 3 cucu itu bersemangat menghadapi momen yang telah ia tunggu-tunggu mengikuti Ujian Nasional. Begitu pula dengan Ardizal Zufri kakek 50 tahun.

Kedua kakek itu antusias mengerjakan pertanyaan demi pertanyaan di lembar soal UN. Di dalam ruangan ujian keduanya sibuk dan sedikit gelisah. Ternyata, semangat saja belum tentu cukup. Materi ujian yang mungkin sulit dicerna membuat mereka harus berulang kali meminta bantuan pengawas UN. Keduanya berharap dapat melalui ujian itu dengan baik dan dinyatakan lulus.

"Ya enggak mudah juga sih, kalo enggak baca susah juga. Saya cari yang masuk-masuk akal saja. Enggak mungkin baca semua buku. Saya kesulitan juga mengerjakannya," kata Sani

"Saya ikut (UN) karena ijazah saya hilang semua. Kebanjiran," ujar Zufri.

Meski tahun ini pelaksanaan UN untuk siswa SMA dan sederajat tidak serentak di seluruh Indonesia, tak ada kendala bagi para siswa SMA di wilayah DKI Jakarta yang menghadapi ujian. Seperti halnya di SMA Negeri 70 Jakarta Selatan. Sebanyak 374 siswa mengisi 20 ruang ujian. Mata pelajaran Bahasa Indonesia menjadi pembuka UN hari kedua.

UN tahun ini dijadwalkan berlangsung selama 4 hari Senin hingga Kamis (15-18 April) mendatang. Sementara ratusan ribu siswa-siswi di 11 provinsi justru baru mengawali pelaksanaan UN pada Kamis 18 April 2013.(Adi)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini