Sukses

Gedung Putih: Bom Boston Jelas... Aksi Terorisme!

Dua bom yang meledak pada akhir lomba lari maraton di Boston menjadi perhatian pemerintah Amerika Serikat. Gedung Putih tengah menyelidikinya.

Dua bom yang meledak pada akhir lomba lari maraton di Boston menjadi perhatian pemerintah Amerika Serikat. Kantor Pemerintahan AS -- Gedung Putih tengah menyelidiki pelaku dan penyebab ledakan tersebut terjadi.

Gedung Putih mengecam keras 2 ledakan bom di Boston Marathon. Salah seorang pejabat Gedung Putih yang tak disebutkan namanya bahkan menyebut peledakan di lomba lari Boston Marathon merupakan aksi terorisme.

"Ledakan yang terjadi pada acara besar, sudah jelas merupakan aksi terorisme. Dan akan terus disebut aksi terorisme," kata pejabat Gedung Putih, seperti dilansir Boston Globe, Selasa (16/4/2013).

Meski demikian, pejabat itu menyatakan belum mengetahui siapa atau kelompok mana yang melakukan ledakan ini. "Namun, kita belum tahu siapa pelakunya. Kita masih menginvestigasi apakah serangan ini benar-benar terencana oleh kelompok teroris lokal atau pun kelompok luar," tutur dia.

2 Bom tersebut meledak sekitar 3 jam setelah pemenang lomba mencapai finis. Sebanyak 2 orang tewas. 110 terluka. 14 Di antaranya dalam kondisi serius dan 4 korban luka adalah anak-anak. Kemudian bom ketiga meledak di Perpustakaan John F Kennedy.

Senada dengan pejabat Gedung Putih, Senator dari Badan Intelijen AS, Dianne Feinstein menyebut, 2 ledakan itu merupakan aksi terorisme. Sebab pihaknya sama sekali tidak menemui adanya indikasi bakal terjadi ledakan.

"Ini adalah aksi terorisme," ujar Feinstein, seperti dimuat Boston Herald, Selasa (16/4/2013).

Senator dari Georgia, Saxby Chambliss juga menyatakan hal serupa: 2 bom besar yang meledak di lomba maraton Boston merupakan serangan teroris. "Dari fakta-fakta yang saya lihat, ini adalah serangan teroris."

Dijelaskan dia, Badan Intelijen AS akan terjun langsung untuk menyelidikinya, serta mencegah ledakan susulan terjadi. "Kita harus mencegah bom susulan terjadi," tegas dia.

Senator lainnya, Susan Collins, R-Maine, dan Angus King, dan I-Maine menyatakan, dari laporan media, diketahui beberapa perangkat peledak memang sengaja didesain untuk memborbardir acara nasional yang ditunggu-tungu banyak warga.

"Karenanya, acara ini diduga sudah menjadi target," ucap para senator tersebut.

Keamanan Diperketat

Tak lama usai bom meledak, keamanan Gedung Putih diperketat. Dinas Rahasia (Secret Service) menutup Pennsylvania Avenue di luar Gedung Putih dengan pita kuning polisi.

Wisatawan masih diperbolehkan berada di taman di seberang jalan dari Gedung Putih.

Otoritas Keamanan Penerbangan AS (Federal Aviation Administration) memperingatkan para maskapai penerbangan akan zona larangan terbang di atas lokasi ledakan di Boston. (Riz)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini