Sukses

TNI Gelar Latihan Gabungan, Panglima: Untuk Antisipasi Ancaman

Untuk mengantisipasi ancaman dan gangguan, TNI akan menggelar latihan gabungan 2013 pada 15 April hingga 29 Mei 2013.

Tentara Nasional Indonesia (TNI) akan menggelar latihan gabungan (Latgab) 2013 yang berlangsung mulai 15 April hingga 29 Mei 2013 mendatang. Latgab ini dipimpin Direktur Latihan (Dirlat) Kepala Staf Umum (Kasum) Marsekal Madya TNI Daryatmo dan Wakil Dirlat Dankodilat TNI Mayjen TNI Chaidir Serunting Sakti.

Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono mengatakan, sebagaimana amanat undang-undang, TNI dituntut memiliki tingkat kemampuan dan kesiapan operasi yang tinggi. Dan kesiapan operasi yang mampu dikerahkan untuk mengatasi ancaman dan gangguan terhadap lebih dari satu wilayah.

"Oleh karena itu, mulai hari ini kita menyelenggarakan latihan gabungan TNI sebagai media untuk mengukur dan menguji latihan satuan yang telah dilaksanakan. Serta mewujudkan kesiapsiagaan interiperabilitas komando gabungan TNI dalam rangka menengah, menangkal, dan menghadapi setiap bentuk ancaman yang timbul di seluruh wilayah NKRI," ujar Agus dalam sambutannya saat membuka Latgab 2013 di Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Senin (15/4/2013).

Dia menjelaskan, dengan mencermati perkembangan keamanan regional, serta perkembangan militer yang telah berubah secara dramatis, TNI harus berupaya mengerahkan segala kapasitas dan intelektualitas. Untuk menciptakan pendekatan baru yang lebih holistik dalam pelaksanaan operasi militer. Melalui pembangunan kemampuan interoperabilitas TNI di masa depan.

"Kemampuan interoperabilitas dalam operasi gabungan sebagai pengembangan pemikiran strategi militer modern, telah menjadi salah satu kata kunci guna memperbesar momentum suatu operasi TNI. Baik pada perspektif strategis operasional maupun taktis," ucap Agus.

Latgab TNI tingkat Divisi 2013 ini akan dilaksanakan di wilayah Kalimantan Timur dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Latgab tersebut merupakan latihan puncak yang dilaksanakan TNI sebagai tindak lanjut dari latihan secara terencana, terpadu, bertingkat, dan berlanjut masing-masing matra. Serta latihan TNI tingkat brigade yang telah dilaksanakan tahun 2012 lalu.

Latihan tingkat divisi ini sekaligus sebagai kampanye militer yang di dalamnya terdapat operasi dukungan udara atau pengintai udara, operasi intelijen taktis, operasi pasukan khusus. Kemudian operasi dukungan udara atau operasi perebutan pengendalian pangkalan udara (OP3U), operasi laut gabungan, operasi amfibi, operasi lintas udara, operasi pendaratan administrasi, operasi teritorial, dan operasi darat gabungan.

Personel yang terlibat dalam latihan gabungan ini berjumlah 16.745 prajurit. Dengan mengerahkan peralatan tempur antara lain, TNI AD 14 unit Tank Scorpio, 5 Unit Tank Stormer Apc, 2 Unit Tank Tomer Co, 13 unit Tank Amx, 21 Pucuk meriam, 12 hely Mi 17, 12 Hely Bel, dan Bolco.

Sedangkan untuk TNI AL mengerahkan 36 KRI, 13 Unit BMP-3F, 33 BTR-50, 6 Kapa K-61, 2 Unit RM-70/Grad, 7 unit LVT-7A1, 2Unit BVP-2, 3 Casa dan 5 Hely. Dan TNI AU terdiri dari 5 pesawat SU 27/30, 5 pesawat hawak SPO, 5 unit F-16, 5 unit Hawk PBR, 11 pesawat C-130 Hs/H/B. Lalu 1 pesawat C-130 BT, 2 pesawat B-737 intai, 2 pesawat C-212 Cassa, 2 Unit Cn-235, 1 unit Cn-235 MPA, 2 Helly Nas-332/Sa-330, dan 4 Helly Ec-120 Colibri. (Frd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.