Sukses

VIDEO: Dampak Banjir Mulai Dirasakan di Berbagai Dareah

Dampak banjir mulai dirasakan warga di sejumlah daerah. Di Kudus, Jateng, warga terpaksa memanfaatkan perahu karet agar tetap bisa beraktivitas.

Dampak banjir mulai dirasakan warga di sejumlah daerah. Bahkan ada yang terpaksa memanfaatkan perahu karet agar tetap bisa beraktivitas, seperti terjadi di Kudus, Jawa Tengah.

Sementara di Madura, Jawa Timur, sejumlah siswa terpaksa menggunakan rakit menuju sekolah, Kamis (11/4/2013). Sedangkan di Bojonegoro, Jawa Timur, banjir yang merendam 15 kecamatan menyebabkan kerugian miliaran rupiah.

Akibat banjir, kegiatan warga termasuk para buruh pabrik di Desa Karangturi, Kudus, Jawa Tengah, terganggu dengan banjir akibat luapan Sungai Wulan.

Bahkan jalan desa yang membelah areal persawahan yang kerap dilalui warga di daerah itu terputus karena terendam air. Warga pun berebutan naik perahu karet untuk pulang, meski jam bekerja belum usai.

Karena warga mendapat kabar banjir datang lantaran luapan Sungai Wulan di Desa Karangturi itu makin meninggi. Sehingga memaksa warga yang sedang melakukan aktivitas kerjanya segera pulang. Karena warga khawatir tidak sempat menyelamatkan harta bendanya akibat terendam banjir.

Sedangkan di Sampang, Madura, Jawa Timur, akibat banjir ,jembatan yang menghubungkan 2 dusun di Desa Panggung, Sampang, runtuh diterjang banjir. Ketiadaan biaya memaksa perbaikan jembatan belum dapat dilakukan. Pemda setempat pun, seolah tak melihat bahkan mendengar keluhan warga tersebut.

Bagi anak-anak sekolah, semangat belajarlah yang melecut mereka untuk tidak pasrah dengan keadaan. Mereka harus menuruni bibir sungai menggunakan bambu dan melanjutkan perjalanan ke sekolah menggunakan rakit.

Syaiful, siswa SD korban banjir mengatakan, ke sekolah harus naik rakit sederhana ini karena jembatan ambruk diterjang banjir.

Di Bojonegoro, Jawa Timur, banjir yang merendam 15 kecamatan di Bojonegoro, akibat Sungai Bengawan Solo meluap, juga menimbulkan dampak. Selain merendam ratusan rumah, dan ratusan hektare sawah, banjir selama 4 hari itu juga merusak fasilitas umum.

Bahkan proyek dobel track kereta api dan pipanisasi Blok Cepu juga tertunda pengerjaannya, karena peralatannya terendam air. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BNPD) setempat memperkirakan, kerugian akibat banjir tidak kurang dari 10 miliar rupiah. (Edo/Frd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.