Sukses

Diadukan ke Komnas HAM, Kapolsek Kalideres: Silakan Saja

Mahasiswa UI mengadu ke Komnas HAM terkait adanya dugaan kekerasan yang dilakukan polisi saat pembongkaran kios pedagang di Statiun Kalideres, Jakarat Barat.

Mahasiswa Universitas Indonesia mengadu ke Komnas HAM terkait adanya dugaan kekerasan yang dilakukan polisi saat pembongkaran kios pedagang di Statiun Kalideres, Jakarat Barat. Kapolsek Metro Kalideres Kompol Danu Wiyata pun mengaku tak masalah.

Menurut Danu, laporan pengaduan itu boleh saja dilakukan namun harus memerlukan pembuktian atas aduan itu. "Pengaduan boleh-boleh saja, namun apa benar yang melakukan pemukulan itu anggota polisi? Itu kan harus memerlukan pembuktian," kata Danu ketika dihubungi, Rabu (10/4/2013).

Pada saat demonstransi yang berlanjut ke tindakan kericuhan antara aparat kepolisian dengan para pedagang, jelasnya, para mahasiswa tidak berkoordinasi dengan pihak kepolisian sebelumnya.

"Mahasiswa itu kan tidak kenal sama polisi, pedagang, dan warga. Bisa saja mereka tidak dipukul oleh polisi. Karena waktu terjadi bentrok kemarin, ada juga warga yang mengejar mereka. Jika mereka benar mahasiswa, seharusnya mereka berkoordinasi dengan polisi. Jadi nantinya mereka bisa saya fasilitasi, menjembatani dengan perwakilan PT KAI. Ini kan tidak, mereka datang tanpa koordinasi ke kami," jelasnya.

Selain itu, sambungnya, waktu demonstrasi berlangsung dan kericuhan berlanjut para mahasiswa tidak mengenakan almamater, sehingga pihak kepolisian kesulitan membedakan antara mahasiswa dengan para pedagang ataupun warga.

"Pas demo juga mereka kan tidak menggunakan jaket almamater. Siapa yang tahu kalau mereka itu mahasiswa. Sebelumnya, saya juga mengingatkan anggota saya untuk tidak memukul," tegasnya. (Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.