Sukses

Sedang Training, Operator Terjepit Crane di JICT

Kecelakaan terjadi pada saat latihan. Ketika korban ingin masuk, pintu kabin portal tertutup otomatis dan langsung menjepit kakinya.

Kecelakaan kerja terjadi di Jakarta International Container Terminal (JICT), Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Heri Iswanto (28), terjepit alat berat saat melakukan training operator di terminal II.

"Kondisinya remuk. Mau masuk kabin tidak sempat jalan. Satu orang sudah masuk. Tapi saat korban mau masuk, kabin sudah tertutup. Pintu portal juga menutup dan mengenai kakinya," kata Manager Security JICT, Hubertus Sirait di lokasi, Jakarta Utara, Rabu (10/4/2013).

Heri tergencet portal saat akan memasuki kabin untuk mengoperasikan crane RTG (Ruber Trands Gentrxy). Akibatnya, pinggul dan paha sebelah kanan mengalami patah tulang.

Hubertus membenarkan, kecelakaan terjadi pada saat latihan. Ketika korban ingin masuk, pintu kabin portal tertutup otomatis dan langsung menjepit kakinya.

Kendati begitu, Hubertus enggan merinci kronologi detail kejadian kecelakaan kerja itu. Bahkan sempat terjadi ketegangan anatara petugas keamanan JICT dengan awak media yang hendak mengambil gambar dan saat meminta keterangan. Namun pada akhirnya suasana bisa dikendalilkan.

Hingga kini belum diketahui mengapa alat itu bisa menutup otomatis dan menjepit korban. Hubertus menegaskan setiap kecelakaan yang terjadi, pasti terdapat human error. "Jika ditanya apa ada humen eror. Tentu setiap kejadian ada humen eror itu," ketusnya.

Informasi yang dihimpun di lapangan kecelakaan berawal saat Heri dan rekannya melakukan training mengoperasikan RTG. Mereka naik ke tempat operator di ketinggian 30 meter melewati tangga manual.

1 Orang pekerja berhasil masuk ke kabin. Namun saat gilihan Heri masuk, pintu kabin tertutup, disertai menutupnya portal berbahan besi itu. Korbanpun tidak bisa menghindar dan tergencet. Pantauan Liputan6.com, saat ini korban Heri sudah dibawa ambulans menuju ke RS Port Medical Centre. (Ism)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.