Sukses

Raker DPR Panas, Dahlan dan Muhaimin Disuruh Berantem

Rapat kerja antara Komisi IX DPR yang membidangi ketenagakerjaan dan Menteri BUMN Dahlan Iskan serta Menakertrans Muhaimin Iskandar berlangsung panas.

Rapat kerja antara Komisi IX DPR yang membidangi ketenagakerjaan dan Menteri BUMN Dahlan Iskan serta Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar berlangsung panas. Rapat kerja membahas masalah sistem outsourcing yang dialami para pekerja dan buruh di perusahaan BUMN.

Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi PKS Arif Minardi bahkan menyuruh Dahlan dan Muhaimin untuk berantem. "Saya minta Pak Dahlan sama Pak Muhaimin berantem, biarin saja saya provokatorin. Pernah enggak Pak Dahlan dan Pak Muhaimin berantem di depan Presiden, 2 menteri ini harus berantem," ujar Arif di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (10/4/2013).

Arif meminta agar Menteri BUMN dan Menakertrans berkelahi dalam membela para pekerja dan buruh BUMN yang saat ini tengah di-outsourcing.

"Soalnya menteri yang satu harus membela tenaga kerja dan menteri satu lagi harus menyejahterakan rakyat melalui BUMN. Jadi kalau ada masalah outsourcing ini ya harus diselesaikan. Jangan lama-lama," ungkap Arif yang berapi-api memberikan tanggapan.

Arif juga menjelaskan ada jutaan buruh dan pekerja BUMN yang berharap dijadikan pegawai tetap lantaran telah bekerja bertahun-tahun. Karena itu, ia berharap agar masalah sistem outsourcing harus dihapus dan diselesaikan para menteri terkait.

"Karena ada jutaan pekerja dan buruh BUMN yang menunggu kesejahteraannya naik dan dihapuskan sistem outsourcing dan mereka harus jadi pegawai tetap," imbuh Arif yang disambut tepuk tangan dari para puluhan buruh yang duduk menyaksikan raker di balkon atas ruang rapat komisi IX DPR.

Sebelumnya Ketua Komisi IX DPR Ribka Tjiptaning yang memimpin rapat kerja memberi kesempatan kepada para anggota Komisi IX DPR untuk memberikan argumentasi setelah mendengarkan penjelasan dari Kementerian BUMN dan Kementerian Tenaga Kerja. Ribka meminta agar anggota Komisi IX fokus pada pertanyaan dan tidak bertele-tele.

"Setelah kita mendengarkan penjelasan dari para pihak kementerian, maka saya membuka kesempatan kepada anggota Komisi IX untuk memberikan tanggapan dan pertanyaan, tapi ingat, langsung pada pokok permasalahan dan jangan bertele-tele," kata Ribka.

Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi PKS Arif Minardi diberikan kesempatan pertama untuk bertanya dan menanggapi penjelasan dari para menteri. Namun, Arif memanfaatkan waktu yang panjang untuk memberikan tanggapannya.(Ais)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.