Sukses

Gunung Guntur Garut Kritis, Skenario Terburuk Harus Disiapkan

Aktivitas vulkanik di Gunung Guntur memasuki tahap kritis. Pemerintah Kabupaten Garut dan Pemda Jabar diminta agar segera mempersiapkan masyarakat menghadapi kemungkinan terburuk.

Aktivitas vulkanik di Gunung Guntur memasuki tahap kritis. Pemerintah Kabupaten Garut dan Pemda Jabar diminta agar segera mempersiapkan masyarakat menghadapi kemungkinan terburuk.

Hal ini disampaikan Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana Alam Andi Arief seperti dilansir setkab.go.id, Rabu (10/4/2013).

"Berdasarkan sejarah kebencanaan kita, letusan Gunung Guntur punya sejarah yang mengkhawatirkan, mudah-mudahan kritis ini tidak menjadi letusan," sebut Andi Arief.

Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Surono menyatakan kondisi Gunung Guntur sudah beberapa kali mengalami kondisi kritis. Ditandai dengan adanya gempa tremor secara terus-menerus.

"Ini kritis, apalagi 150 tahun tidak pernah meletus," kata Surono saat meninjau langsung Pos Pengamatan Gunung Guntur Kampung Cukangkawung, Desa Sirnajaya, Kecamatan Tarogong Kaler, Garut.

Hasil pengamatan gempa tremor Gunung Guntur, tutur dia, sudah terjadi sebanyak 3 kali, berawal sejak ditingkatkannya status gunung tersebut dari normal menjadi waspada pada Selasa 2 April.

Selanjutnya, sambung dia, gempa tremor terjadi kembali pada Sabtu 6 April dan Minggu 7 April secara terus-menerus. Terakhir pada Selasa 9 April tercatat hingga pukul 13.00 WIB kembali terjadi tremor.

Menurut dia, jika status Gunung Guntur menunjukan aktivitas tremor, berarti perlu diwaspadai, karena dikhawatirkan akan terjadi letusan seperti gunung aktif lainnya.

"Ini adalah babak terakhir, meletus, di gunung api lain kalau sudah tremor, itu sudah meleduk," jelas Surono.

Letusan 1 Bulan

Namun tremor itu, tutur dia, belum dapat membuat Gunung Guntur meletus, karena ada faktor lain seperti adanya penyumbatan di puncak gunung yang mampu menahan energi letusan.

"Jika terjadi letusan gunung terbesar di Garut itu diperkirakan akan berlangsung hingga 1 bulan," sebut Surono.

Surono menyarankan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) agar segera melakukan upaya meningkatkan pendidikan tanggap bencana kepada masyarakat untuk mengurangi dampak risiko bencana.

Upaya BPBD itu, lanjut dia, sebagai antisipasi apabila benar terjadi letusan, maka masyarakat sekitar Gunung Guntur dapat mengungsi ke lokasi radius aman.

"Risikonya bisa dikurangi, bagaimana mengantisipasinya, ke arah mana mengungsinya. Saya minta BPBD mendidik dan melatih masyarakat mau berbagi ruang dan waktu andaikan gunung meletus," tukas Surono. (Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini