Sukses

Dicopot, Eks Pangdam Diponegoro: Sejak Kemarin Bantu-bantu KSAD

Mayjen TNI Hardiono Suroso mengaku telah terbiasa menempati jabatan dalam waktu singkat.

Mantan Panglima Daerah Militer (Pangdam) IV Diponegoro Mayjen TNI Hardiono Saroso tidak mempermasalahkan pencopotan yang dilakukan oleh TNI Aangkatan Darat. Dia mengaku telah terbiasa menempati jabatan dalam waktu singkat.

"Saya jabatannya cepat-cepat kok, 7 bulan, 9 bulan. Yang ini agak lamaan," kata Hardiono di Jakarta, Selasa (9/4/2013).

Mutasi Hardiono dilakukan setelah kasus penyerangan Lapas Cebongan, Sleman, Yogyakarta, diungkap oleh Tim Investigasi TNI AD. Serangan itu dilakukan oleh 11 anggota Kopassus Grup 2 Kandang Menjangan Kartasura.

Hardiono dimutasi menjadi staf di Markas Besar TNI AD. Sementara, jabatan Pangdam IV Diponegoro diemban oleh Mayjen TNI Sunindyo yang sebelumnya menjabat Asisten Personalia Kepala Staf TNI AD.

Serah terima jabatan itu telah dilakukan pada Senin 8 Maret, dilakukan secara tertutup. Sejak sertijab itu, Hardiono aktif di Mabes TNI AD.

"Sejak kemarin (aktif). Bantu-bantu Pak KSAD. Tidak tahu, tanya Pak KSAD soal itu," kata Hardiono.

Setelah penyerangan Lapas Sleman pada Sabtu 23 Maret, Hardiono membantah keras adanya anggota TNI yang terlibat dalam serangan yang menewaskan 4 tersangka kasus pembunuhan anggota Kopassus Serka Heru Santoso. Namun, Tim Investigasi TNI AD menemukan fakta lain, serangan itu dilakukan oleh 11 anggota Kopassus Grup 2 Kandang Menjangan Kartasura. (Eks)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini