Sukses

Tangis dan Teriakan Warga Guntur Iringi Penggusuran KPK

Para aparat Satpol PP langsung membongkar rumah warga. Warga pada akhirnya terlihat pasrah.

Penggusuran permukiman kumuh di tanah milik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jalan Gembira, Kelurahan Guntur, Kecamatan Setiabudi, Jakarta selatan, sudah dilaksanakan. Tangis dan teriakan warga pun mewarnai aksi pembongkaran permukiman tersebut.

Pantauan Liputan6.com di lokasi, Selasa (9/4/2013) sekitar pukul 08.06 WIB, 280 aparat gabungan dari Satpol PP, aparat dari Polsek Setiabudi, aparat Dinas Perhubungan, dan aparat keamanan KPK mulai merangsek masuk ke area pemukiman kumuh itu. Namun aksi para aparat itu langsung dihadang sekitar 50 warga yang sedang berunjuk rasa di depan lokasi tersebut.

Aksi dorong-dorongan pun sempat terjadi antara aparat dan puluhan warga. Warga sempat menghalang-halangi usaha aparat untuk masuk ke permukiman mereka. Sebagian warga pun sempat berteriak menolak aparat mengeksekusi rumah mereka.

"Tolong, Pak. Jangan Digusur Dulu. Kita ini orang tidak punya. KPK tidak punya perikemanusiaan," kata salah seorang ibu yang merupakan warga Guntur.

Warga pada akhirnya terlihat pasrah. Menurut rencana, di atas tanah itu akan dibangun gedung baru KPK.

Tanah sekitar 8.000 meter persegi itu awalnya dimiliki sebuah pengembang, lalu diambil alih Kementerian Keuangan sejak krisis moneter. Karena kosong, beberapa keluarga mulai menempati sejak 1997. (Riz)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.