Sukses

Mutasi 6 Kapolda, Kapolri: Itu Evaluasi Pengembangan Karier

Pasca-mutasi terhadap 6 posisi Kapolda ditubuh Polri, Kapolri menetapkan evaluasi dengan sistem reward dan punishment.

Pasca-mutasi terhadap 6 posisi Kapolda di tubuh Polri, Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo menetapkan evaluasi dengan sistem reward dan punishment dalam menjalankan roda birokrasi keamanan sekaligus pengembangan karier perwiranya.

"Evaluasi artinya bahwa itu bagian dari pengembangan karier. Jadi lebih evaluasi pengembangan karier yang bersangkutan. Contoh waktu kemudian kesenioritasan. Kemudian organisasi juga memerlukan diisi yang lain, yang terus diisi. Saya kira itu dibutuhkan dari proses evaluasi yang saya sampaikan," kata Timur usai melantik 6 pejabat Polda di Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Senin (8/4/2013).

Mutasi yang juga melibatkan mantan Kapolda DI Yogyakarta Brigjen Pol Sabar Rahardjo ini, menurut dia, adalah hal yang biasa. Hal ini tidak lebih dari untuk meningkatkan kinerja seluruh anggota Polri.

"Meningkatkan perfomance kinerja, termasuk yang sudah lama. Melalui mutasi-mutasi sesuai pengembangan karier. Artinya itu sesuatu yang wajar bagian daripada dinamika organisasi," terang Timur.

Mutasi terhadap Sabar terjadi setelah insiden penyerangan Lapas Cebongan, Sleman, DIY pada Sabtu 23 Maret oleh 11 anggota Kopassus. Penyerangan itu menewaskan 4 tahanan titipan Polda DIY.

Timur melantik 6 Kapolda baru, yaitu Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Saud Usman Nasution, Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Pol Ari Dono Sukmanto, Kapolda Nusa Tenggara Timur Brigjen Pol I Ketut Untung Yoga Ana, Kapolda DI Yogyakarta Brigjen Pol Haka Astana, Kapolda Sumatera Barat Brigjen Pol Noer Ali, dan Kapolda Maluku Utara Brigjen Pol Machfud Arifin. (Frd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini