Sukses

VIDEO: 50 Pengungsi Rohingya Dipindahkan dari Rudenim Medan

Menyusul bentrokan di Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Medan yang menewaskan 8 warga Myanmar, 50 pengungsi asal Myanmar dipindahkan dari tempat itu.

Menyusul bentrokan di Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Medan yang menewaskan 8 warga Myanmar, 50 pengungsi asal Myanmar dipindahkan dari tempat itu. Pengungsi yang dipindahkan ke 3 penampungan yang dikelola Badan Imigrasi Dunia (IOM) sebagian besar perempuan dan anak-anak. Mereka adalah pengungsi muslim dari etnis Rohingya.

Beberapa pengungsi yang sempat terdampar di Aceh ini menangis saat ditanya tentang insiden berdarah Jumat (5/4) dini hari silam. Salah satunya Senuara Begum. Bocah ini hanya bisa menitikkan air mata. Hampir semua keluarganya terbunuh dalam konflik di negara asalnya.

Abang kandung yang melindunginya selama pelarian dari Myanmar kini ditahan polisi karena diduga terlibat dalam bentrokan yang menewaskan 8 orang warga Myanmar di Rudenim Medan di Belawan.

Pengungsi lain, Nur Usun, kini juga hanya seorang diri karena ayahnya ditahan polisi dalam kasus yang sama.

Di kamar yang sama, Rahmahatan, wanita dari Distrik Arkan, Myanmar, menceritakan pencabulan yang dialami para pengungsi wanita selama berada di Rudenim. Dalam bahasa Ruingga, Rahmahatan menyebut beberapa perempuan Rohingya kerap dicabuli atau dilecehkan secara seksual. Terutama saat listrik di Rudenim padam.

Bahkan, kini salah seorang pengungsi wanita yang turut dipindahkan ke penampungan yang dikelola IOM tengah hamil. "Kalau orang sedang tidur, sarungnya ditarik-tarik," Rahmahatan menjelaskan.

Jumat dini hari, bentrok pecah di Rudenim Medan, antarsesama warga asal Myanmar. Di satu kubu adalah para pengungsi muslim Rohingya dan di kubu lain adalah awak kapal dan nelayan Myanmar yang ditahan karena mencuri ikan di perairan Indonesia dan memalsukan dokumen keimigrasian. Dalam bentrok itu 8 nelayan Myanmar tewas.(Ado)


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini