Sukses

Kronologi Siswi SMP Diperkosa 10 Pemuda Akibat Diiming-imingi BB

Pelaku I mengajak kopi darat (bertemu) korban E di Tanjung Barat, Jakarta Selatan. Korban lantas dibawa ke Condet, Jakarta Timur, dan dicekoki minuman keras.

Seorang siswi SMP E di kawasan Jakarta Selatan menjadi korban perkosaan 10 pemuda di Condet, Jakarta Timur. Korban mengaku diajak kopi darat atau bertemu pelaku I yang dikenalnya melalui situs jejaring sosial Facebook dan diiming-imingi akan diberikan ponsel Blackberry.

Kepada Liputan6.com, Ahad (6/4/2013), Korban E menuturkan kejadian bermula saat pelaku I mengajak bertemu di Tanjung Barat, Jakarta Selatan, 1 Maret 2013 lalu. Korban lantas dibawa ke rumah pelaku di kawasan Condet, Jakarta Timur.

"Saya lihat ada tulisan Ketua RT. Sepertinya bapaknya Ketua RT. Di rumah itu saya dipegang-pegang sama dia. Saya dipaksa dan dibikin enggak bisa nafas. Kancing baju dibuka tapi belum sampai disetubuhi," kata korban E.

Korban kemudian dibawa ke tempat tongkrongan pelaku I di dekat rumah. Tidak lama kemudian dia kembali diajak ke rumah kontrakan milik R, salah satu teman I.

Pelaku I bilang kepada temannya R kalau korban lelah dan mengantuk. Sehingga mau numpang istarahat di kontrakannya. "Padahal saya bilang enggak mengantuk, mau pulang saja. Tapi dia nyuruh istirahat saja dulu," ujar korban E.

Di sana korban kemudian ditinggal berdua dengan R. Sementara, I pergi ke warung untuk beli rokok. Namun, dia tak kunjung kembali. "Di rumah itu pas Maghrib, si R sholat dan mengaji. Dia tidak ngapa-ngapain saya, cuma ngobrol. Abis ngaji dia ajak saya ke tongkrongan lagi, ketemu sama RE di sana," kata Korban E.

Di sana korban sempat menelpon kakak seniornya TR untuk meminjam baju. Dan, TR memintanya segera pulang ke rumah. "Pulang dek,nanti lu di cariin emak lu," kata korban menirukan suara TR. Namun, karena TR naik motor bertiga dengan saudaranya, korban mengurungkan niat untuk pulang bareng.

Korban E menambahkan saat di tongkrongan pelaku, dirinya dipaksa untuk tidak pulang. Berbagai alasan diutarakan para pelaku.

"Alasannya, motornya lagi enggak ada. RE dan sama abang-abang yang tua maksa saya minum dan merokok. Sampai saya mabuk dibawa ke kontrakan R sama pelaku I," jelas Korban E.

Saat di kontrakan R, lampu dimatikan sehingga dalam keadaan gelap. "Di situ saya enggak ingat apa-apa. Tapi saya masih ingat, RE pegang-pegang saya dikontrakan," katanya.

Keesokan harinya, korban tersadar dan kemaluannya sakit dan ngilu. Dia pun bertanya kepada R. "Dia bilang 'lu diperkosa ramai-ramai, lebih dari 10 orang'. Saya kaget," kata korban E menirukan ucapan R.

Korban E menambahkan besoknya dia tidak diajak pulang malah diajak nongkrong lagi oleh pelaku I. Ia disuruh minum lagi. "Tapi saya minum sedikit saja. Malam itu saya dipaksa lagi bersetubuh. Yang pertama RE, saya berontak, tapi dipegangin sama teman-temannya. R nggak ikut perkosa, adiknya R malah ikut," imbuh Korban E.

E pun kembali diperkosa beramai-ramai. Ia mengaku tidak bisa berontak karena tenaganya sudah habis. Korban E mengaku trauma atas kejadian yang menimpanya.

"Sekarang saya jadi susah tidur, kebayang-kebayang muka RE sama teman-temannya itu terus. Saya jadi takut," tukas korban E.(Adi)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.