Sukses

Komnas HAM: Pembiaran Serangan LP Sleman Agar TNI-Polri Tak Duel

Anggota komnas HAM Nur Kholis menilai, ada kemungkinan pembiaran dalam penyerangan Lapas Sleman guna menghindari bentrokan TNI dengan Polri yang menangani kasus pembunuhan Serka Heru Santoso.

Anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Nur Kholis mengatakan, ada dugaan pengetahuan ataupun pembiaran dari aparat polisi terhadap penyerangan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Cebongan, Sleman, Yogyakarta yang dilakukan 11 anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus).

Menurut dia, hal ini ada kemungkinan untuk menghindari terjadinya bentrokan antara TNI dengan Polri yang tengah menangani kasus pembunuhan anggota Kopassus Serka Heru Santoso di Hugo's Cafe, Yogyakarta.

"Daripada benturan 2 institusi negara, mendingan di sebelah saja. Hal semacam itu bisa saja untuk hindarkan bentrokan itu," ujar Nur Kholis dalam diskusi di Jakarta, Sabtu (6/4/2013).

Dia menambahkan, hubungan antara TNI dan Polri di jajaran bawah belakangan ini memang sedang kurang baik. Buktinya kerap terjadi benturan antara aparat TNI dan Polri di berbagai daerah.

"Belum lama ini ada peristiwa antara oknum TNI dan Polri di Ogan Komering Ulu, Sumsel. Memang peristiwa itu tidak boleh dihubung-hubungkan tanpa bukti. Makanya ini akan kita analisis juga," ucapnya.

Bagi Nur Kholis, Indonesia sudah pada posisi darurat kekerasan yang mengarah pada premanisme. Agar situasi ini tidak terus berkembang, maka akar masalah yang membuat terjadinya gesekan harus diselesaikan secara tuntas.

"Kita sudah pada darurat kekerasan yang mengarah pada premanisme. Tapi latar belakangnya juga harus dilihat. Kita harus lihat struktur apa yang dimiliki masyarakat sehingga gesekan sering terjadi. Baik itu instansi militer maupun sipil," tuntas Nur Kholis. (Sah)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.